Sejumlah Daerah di Aceh Mengalami Kelangkaan Minyak Goreng

Ilustrasi. Foto: net
Ilustrasi. Foto: net

Sejumlah daerah di wilayah Aceh mengalami kelangkaan minyak goreng. Yaitu, wilayah Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Nagan Raya, Meulaboh, Banda Aceh, Pidie Jaya, Aceh Utara, dan Aceh Timur. 


Padahal pemerintah pusat melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah menyalurkan pasokan minyak goreng ke sejumlah daerah di Indonesia, termasuk Aceh. 

Fitri, salah satu konsumen minyak goreng di Aceh Barat Daya (Abdya), mengeluh dengan kondisi minyak goreng kian sulit didapat. Minyak goreng, kata dia, merupakan salah satu keperluan untuk memasak kebutuhan pokok. 

“Kalau kejadian ini terus terjadi, masyarakat sangat menderita,” kata Evi kepada Kantor Berita RMOLAceh, Kamis, 17 Februari 2022.

Menurut Fitri, jika pemerintah tidak mengatasi persoalan dengan cepat, masyarakat akan lebih menderita. Pasalnya, kata dia, masyarakat akan menyambut datangnya bulan Ramadhan atau bulan puasa. 

“Jangan sampai, masyarakat tidak bisa memasak tanpa ketersedian minyak goreng. Kebutuhan minyak goreng dan bahan pokok lain pada bulan Ramadhan biasa lebih banyak dibandingkan bulan sebelumnya,” ujar dia. 

Sementara itu, Dhehar, warga Kota Banda Aceh, menyayangkan kelangkaan minyak goreng. Seharusnya, kata dia, pemerintah harus mencari solusi dengan cepat agar masyarakat tidak kesulitan mendapat minyak goreng. 

“Sayangkan, jika tidak ada lagi minyak goreng. Kami harus cari kemana,” kata dia. 

Sebelumnya, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Aceh, Mohd Tanwier, mengatakan untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng, pemerintah pusat memberikan sebanyak 2 ribu ton minyak goreng curah untuk Aceh.

"Pemberian minyak goreng itu didasari Disperidag dengan Kementerian Perdagangan selalu berkoordinasi terkait kelangkaan minyak goreng di Aceh," kata Tanwier kepada Kantor Berita RMOLAceh, Selasa, 15 Februari 2022. 

Disperindag Aceh, kata dia, terus berupaya untuk memastikan stok minyak goreng curah di Aceh. Tak hanya itu, juga memastikan harganya terjangkau.  

"Di tingkat distibutor pemasaran, harga minyak goreng curah Rp 12.800 per liter dan kemudian pedangang enceran menjual Rp 13.800 hingga Rp15.000 per liter," sebut Tanwier.

Tanwier menyebutkan, harga tersebut masih belum sesuai yang ditetapkan pemerintah. Pemerintah menetapkan harga minyak goreng Rp 11 ribu per liter.

Tanwier mengatakan, untuk stok minyak goreng hingga saat ini sudah mencukupi untuk kebutuhan beberapa haru ke ke depan bagi masyarakat Aceh. "Di sisi lain, Disperindag Aceh sedang berusaha untuk bisa mencapai harga sesuai yang diinginkan oleh pemerintah pusat," kata dia.