Mubes ke III Partai Aceh Resmi Dibuka, Mualem Minta Kader Kembalikan Marwah Partai 

Kegiatan Mubes ke III Partai Aceh di Hotel Permata Hati, Banda Aceh. Foto: Fauzan/RMOLAceh.
Kegiatan Mubes ke III Partai Aceh di Hotel Permata Hati, Banda Aceh. Foto: Fauzan/RMOLAceh.

Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh (DPA PA) menggelar Musyawarah Besar (Mubes) ke III untuk memilih Ketua Umum baru. Mubes yang dibuka langsung oleh Tuha Peut PA, Malik Mahmud Al Haytar tersebut itu berlangsung Hotel Permata Hati, Blang Oi, Banda Aceh, Sabtu malam, 25 Februari 2023.


Selain dihadiri oleh pengurus teras DPA PA dan 24 pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW), Mubes yang direncanakan berlangsung dua hari penuh tersebut juga dihadiri oleh Pengurus Komite Peralihan Aceh (KPA) dari seluruh Aceh, kader dan badan otonom PA.

Dalam Mubes tersebut turut hadir, Ketua DPR Aceh, Saiful Bahri, Tuha Peut Partai Aceh, Malik Mahmud Alhaytar, ketua dan pengurus Partai Aceh 23 kabupaten/kota, ketua KPA wilayah 23 kabupaten/kota dan kader dan pengurus Partai Aceh tingkat provinisi serta badan atonom Partai Aceh.

Ketua Umum DPA PA,  Muzakir Manaf dalam sambutannya mengatakan bahwa pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang, PA akan mengejar kembali kejayaan dan kemenangan seperti yang pernah didapatkan saat Pemilihan legislatif (Pileg) 2009 lalu.

"Kita lakukan apa yang perlu kita lakukan, dengan seperti itu kemenangan kembali kita raih seperti pertama dulu," kata Muzakir Manaf dalam sambutan pada Mubes ke III Partai Aceh, Sabtu, 25 Februari 2023.

Pria yang akrab disapa Mualem tersebut mengatakan kalau semua permasalahan, hambatan dan rintangan telah dilalui oleh pengurus dan kader PA secara bersama-sama dalam beberapa pesta demokrasi. PA sudah pernah merasakan kemenangan baik Pemilu legislatif maupun untuk pemilihan Bupati/Wali Kota hingga Gubernur Aceh.

"Maka itu, kita harus harus kuat dan ikhlas apa yang dibuat tetap tanggung jawab kepada masyarakat dan perjuangan," ujar Mualem

Selain itu, Mualem mengakui partainya juga pernah merasakan kekalahan di Pilkada. Kekalahan tersebut dan semua proses tersebut menurutnya merupakan dinamika yang harus dilalui dan kenyataan yang harus diterima semua pihak.

"Hanya saja akibat dari kemenangan dan kekalahan PA tidak saja berefek kepada kita selaku kader, tetapi juga berakibat buruk bagi kesejahteraan rakyat Aceh," sebut Mualem.

Mualem mengakui bahwa pada Pemilu sebelumnya, perolehan kursi PA di parlemen berkurang. Berkurangnya kursi tersebut bukan hanya terjadi di tingkat Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh, namun juga tingkat DPRK di 23 kabupaten/kota.

"Sehingga kita terpaksa melakukan koalisi dengan partai lain dalam memperjuangkan program-program yang berpihak kepada rakyat Aceh," ujar Mualem.

Untuk itu Mualem meminta seluruh kader PA untuk introspeksi dan melihat ke belakang dan mengkaji sikap apa yang harus diambil, demi mengembalikan marwah Partai Aceh seperti saat Pemilu 2009.

"Karena itu, kita partai perjuangan dan berjuang. Sebab itu kita tidak heran cacian dan difitnah, namun kita tidak patah semangat, kuat, ikhlas dan tanggung jawab kepada masyarakat," tegas Mualem.