Peneliti senior dari Institut Riset Indonesia (Insis), Dian Permata, menilai bahwa Kapolri Listyo Sigit Prabowo dan Firli Bahuri patut diperhitungkan dalam Pilpres 2024 mendatang. karena mereka masih memiliki saluran politik yang bisa dikapitalisasi untuk kepentingan elektoral.
- Kantor Partai Aceh Dikawal Ketat Aparat Keamanan Menjelang Milad GAM
- Temui KPU RI, Komisi I DPR Aceh Ingatkan Kuota Caleg Parlok 120 Persen
- Lanjut Maju DPD RI, Haji Uma Ingin Bermanfaat Bagi Rakyat Aceh
Baca Juga
"Dengan jabatan yang ia emban, bukan sesuatu yang mustahil ia bisa masuk laga. Kinerjanya akan mudah ia konversi menjadi elektoral,” ujarnya saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu, Jumat, 14 Januari 2022.
Tidak cukup sampai di situ, Jenderal Sigit juga memiliki peluang lebih besar jika berhasil memanfaatkan kedekatannya dengan Presiden Jokowi.
“Apalagi dia memegang password yang tidak dimiliki oleh kandidat lainnya, yakni sebagai mantan ajudan Joko Widodo," ujar Dian Permata.
Sementara Firli Bahuri, kata dia, masih bisa menjaga peluang untuk tampil di 2024 karena masa bakti baru akan berakhir tahun 2023.
“Asalkan performa dia sebagai KPK bisa dipertahankan, maka dia dapat meraup simpati publik," kata dia.
Salah satu cara dalam meningkatkan performa adalah dengan menggencarkan pemberantasan korupsi. Hanya saja, jika tangkapan itu berlebih, maka akan ada juga efek samping dari para partai.
"Mau tidak mau, ia akan head to head dengan partai politik. Terutama dari partai yang kadernya banyak tertangkap. Partai dipastikan tidak suka penangkapan kader-kader mereka,” kata Dian. “Firli dipastikan dilema. Di satu sisi mendapat simpati publik. Di sisi lain mendapatkan resistensi dari partai politik.”
- Tiba di Aceh, Irwandi Yusuf: Saya Tak Boleh Melanggar Hukum Lagi
- Anggota DPR Aceh Fraksi PPP Diminta Berhenti Setor Uang kepada Amri
- Terkait Rohingya, UNHCR dan IOM Diingatkan Jangan Lari dari Tanggung Jawab