Nasir Djamil: Dirut BAS Harus Orang Aceh, Itu Harga Mati

Anggota DPR RI, M. Nasir Djamil. Foto: ist.
Anggota DPR RI, M. Nasir Djamil. Foto: ist.

Koordinator dan Anggota Forum Bersama (Forbes) DPR RI dan DPD RI asal Aceh M. Nasir Djamil, meminta agar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memilih putera Aceh untuk posisi Direktur Utama (Dirut) Bank Aceh Syariah (BAS). Selain untuk menjaga sirkulasi kepemimpinan perbankan di Aceh, juga untuk menjaga martabat Aceh.


“Dirut BAS harus orang Aceh. Itu harga mati alias tidak ada negosiasi," ujar Nasir Djamil saat rapat koordinasi dan konsultasi Forbes dengan Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki di Jakarta, Senin malam, 13 Februari 2023.

Nasir berpendapat lebih baik Dirut BAS orang Aceh, meskipun kompetensinya belum sempurna. Dirut yang terpilih nantinya bisa belajar sambil bekerja (learning by doing) dalam perjalanannya ke depan.

"Jika bukan orang Aceh, Forbes akan menolak dan menyampaikannya ke OJK Pusat," ujar Nasir.

Selain itu Forbes Aceh di DPR RI dan DPD juga sangat menyayangkan lambatnya penetapan Dirut BAS yang definitif. Menurut Nasir, kehadiran Dirut yang definitif akan mampu menggerakkan BAS dalam menunjang pembiayaan di sektor riil, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan pembiayaan lainnya, yang diharapkan bisa mengangkat ekonomi rakyat kelas bawah.

"Kita berharap dengan Dirut BAS yang baru mampu menjadikan bank milik rakyat Aceh ini menjadi celengan rakyat Aceh, bukan celengan Gubernur Aceh," ujar Nasir.

Kehadiran BAS menurut Nasir juga akan mendorong dan membantu meningkatkan ekonomi Aceh, sehingga bisa bersaing dengan daerah lainnya. Dirinya juga pemilihan dan penetapan Dirut BAS jangan terlalu lama.

"Intinya, Forbes minta OJK Pusat seperti pantun yang bunyinya ikan sepat, ikan gabus. Makin cepat, makin bagus," tutur Nasir.

Dalam rapat koordinasi dan konsultasi Forbes Selain Pj Gubernur Ahmad Marzuki, hadir juga Sekda Bustami Hamzah, Kepala Bappeda Aceh Teuku Dadek. Sedangkan dari Forbes hadir Illiza Sa’aduddin, Muslim, Fadhlullah, Nazaruddin Dek Gam, Irmawan, TA Khalid, dan Fachrul Razi.