Direktur Utama Nibras Corp, Rikrik Rismawan, mengatakan ceruk pasar pakaian muslim dan muslimah di Aceh masih terlalu besar. Hal ini mendorong Nibras untuk menggarap model pakaian ini lebih serius.
- Cuaca Buruk Sebabkan Harga Ikan Mahal, KNTI: Jangan Sampai Inflasi
- Sikapi Kelangkaan Solar, Pemerintah Aceh Segera Tingkatkan Pasokan
- PWPM Aceh Sebut BSI Jadi Titik Balik Perbaikan Ekonomi Umat
Baca Juga
Rikrik Rismawan mengatatakan potensi pasar pakaian muslim dan muslimah di Aceh mencapai Rp 1,5 triliun. Nibras, kata dia, menargetkan untuk menguasai 10 persen dari pasar tersebut.
“Sekurang-kurangnya lima persen dari potensi pasar tersebut,” kata Rikrik Rismawan kepada Kantor Berita RMOLAceh, Ahad, 29 Mei 2022.
Meski hanya lima persen, potensi pasar itu mencapai Rp 50 miliar. Target ini diusahakan dalam dua atau tiga tahun ke depan.
Untuk itu, kata Rikrik Rismawan, Nibras tidak sekadar mengejar pasar busana. Saat ini, mereka juga merambah ke produk sepatu dan produk kecantikan. Untuk itu, Nibras didorong untuk memproduksi produk-produk halal bagi konsumen yang sebagian besar beragama Islam.
Nibras, kata Rikrik Rismawan, berusia 11 tahun. Selama ini, produk-produk mereka tersebar atas jasa para agen, reseller dan mitra yang tersebar di seluruh Aceh. Sebagai ungkapan rasa terima kasih kepada mereka, kata dia, Nibras menggelar gathering yang dihadiri para agen, reseller dan mitra dari seluruh Aceh.
Rikrik Rismawan mengatakan prinsip bisnis Nibras Corp adalah bermitra. Setiap orang yang terlibat dalam jaringan bisnis Nibras perlu saling mengenal dan bersilaturahmi. Untuk sekadar berbagi informasi atau untuk mengembangkan bisnis mereka.
Saat ini, kata dia, mitra Nibras mencapai 500 orang yang tersebar di seluruh Indonesia. Produk-produk Nibras disebar lewat tiga model bisnis, yakni Nibras House; toko yang menyajikan seluruh produk Nibras. Kedua adalah Nibras Corner; yaitu toko yang juga diisi oleh produk lain. Ketiga adalah Nibras Partner yang menjual 50 persen produk Nibras.
Rikrik Rismawan mengatakan saat ini Nibras memiliki distributor di sejumla provinsi dan ibu kota kabupaten dan kota. Dia berharap produk ini dapat diterima oleh masyarakat Aceh karena dari sisi kualitas dan model, produk ini tidak kalah dengan merek lain.
“Harga dan sistem bisnis Nibras juga menarik dan bersaing,” kata Rikrik Rismawan.
- Studi Ungkap Optimisme Investor, Pemerintah Terus Dorong Kemudahan Berinvestasi
- Pemerintah dan BI Luncurkan Uang Kertas Baru, Delapan Wajah Pahlawan Terpampang
- Harga Pertamax Naik Awal April, Pemerintah Tak Mampu Kendalikan