Nikmatnya Berakhir Pekan di Pantai Lhok Mata Ie

Pengunjung sedang berenang dan menikmati indahnya Wisata Lhok Mata Ie, Ujong Pancu, kecamatan Pekan Bada, Aceh Besar. Foto: net
Pengunjung sedang berenang dan menikmati indahnya Wisata Lhok Mata Ie, Ujong Pancu, kecamatan Pekan Bada, Aceh Besar. Foto: net

Pandemi Covid-19 tak menyurutkan semangat akhir pekan bagi pencinta alam untuk melepas penat di salah satu tempat wisata Pantai Lhok Mata Ie, kecamatan Peukan Bada, Aceh Besar. 


Suguhan pantai pasir putih yang dikelilingi pergunungan seakan-akan menghilangkan hingar bingar kehidupan. Ombak kecil dibalut dengan dersik angin terasa lengkap suasana akhir pekan. 

Pengunjung yang ingin menginap dapat mendirikan perkemahan di bibir pantai. Namun, bagi yang tidak berkemah juga bisa karena akses jalannya tidak lama dan sulit, serta mudah dijangkau. 

“Sangat indah. Jauh dari suara bising kendaraan, hanya terdengar suara ombak dan kicauan burung-burung,” kata salah satu pengunjung, Robi, kepada Kantor Berita RMOLAceh, Ahad, 20 Juni 2021.

Jarak tempuh dari pusat kota Banda Aceh ke Pantai Lhok Mata Ie hanya menghabiskan waktu kurang lebih 30 menit. Jaraknya 17 kilometer.

Pengunjung yang memilih menginap di perkemahan tidak usah panik dengan kendaraan, karena kendaraannya bisa dititipkan di lokasi parkir yang dijaga oleh pengurus wisata.

Harga penitipannya sangat terjangkau. Roda dua dikenakan tarif Rp 5 ribu. Kendaraan roda empat Rp 20 ribu. Sebelum menikmati wisata pantainya, pengunjung harus melewati dulu perbukitan. 

Sekitar satu jam perbukitan ditempuh dengan kaki. Kebanyakan pengunjung memilih melewati bukit antara pagi dan sore hari. Jika siang, panas matahari sangat terasa di ubun-ubun. 

“Pantai ini paling banyak dikunjungi pada akhir pekan, dimulai sore Jum'at hingga Minggu. bagi yang tidak suka keramaian disarankan untuk berkunjung dihari lainnya,” kata Robi.

Kucuran keringat terbayarkan setelah melewati perbukitan. Karena memang suguhan alamnya sangat memanjakan mata dan jiwa. 

Bintang-bintang dilangit ikut menyapa malam hari. Kobaran api unggun menghangat badan. 

Tak terasa, Di ufuk timur mentari malu-malu mulai manampakkan wajahnya. Seketika itu pula, keasrian lautnya ingin menikmati alam bawah lautnya. Terumbu karangnya yang dikelilingi berbagai macam ikan. 

"Di sini boleh memancing, ya itu harus bawa pancingan ikan sendiri," kata Robi.

Penulis: Adi Kurniawan