Nova Diminta Akhir Jabatan dengan Citra Yang Baik

Diskusi bekas aktivis Aceh. Foto: ist.
Diskusi bekas aktivis Aceh. Foto: ist.

Nova Iriansyah akan mengakhiri masa jabatan sebagai Gubernur Aceh dalam waktu kurang dari setahun ke depan. Nova diharapkan mampu memaksimalkan waktu tersisa untuk menuntaskan agenda sesuai dengan visi-misi yang dulu dijanjikan kepada rakyat Aceh di awal pemerintahan Irwandi-Nova.


“Kegiatan Pemerintah Aceh yang sedang dan yang akan berjalan,diharapkan tuntas dengan sempurna di akhir tahun pemerintahan Nova, tahun depan,” kata Ermiadi Abdurrahman, Ketua Dewan Presidium Aceh Nusantara Inisitif Forum (A.N.i.F.) dalam sebuah diskusi yang digelar di Banda Aceh, kemarin.

Ermiadi mengatakan akhir yang baik dalam mengakhiri masa jabatan sebagai gubernur akan menjadi ingatan yang baik. Ermiadi tak berharap akhir masa jabatan Nova malah meninggalkan kenangan buruk. 

Dia mengatakan semua pihak, saat ini, memberikan kesempatan dan dukungan kepada Nova untuk bekerja secara optimal. Dukungan itu, kata dia, hendaknya jadi energi dan legitimasi politik untuk menuntaskan agenda Pemerintah Aceh yang masih tersisa.

Ermiadi juga berharap Nova dapat merajut perbedaan politik dengan saling menghargai, membangun iklim sosial yang kondusif dan sehat, serta menumbuhkan rasa saling percaya pada beragam komponen yang ada untuk Aceh lebih baik.

Beberapa hal di atas menjadi materi perbincangan yang mengemuka dalam silaturrahmi Syawal yang digelar A.N.i.F. Hadir dalam acara itu Tgk Nasruddinsyah, Ketua Dewan Penasehat; Fajran Zain, Ketua Dewan Pakar; Teuku Kemal Fasya, Kehumasan dan Kerja Sama; T Heriyadi, Anggota Dewan Presidium; T Banta Nuzulullah, Kesekretariatan; dan Masri Amin. Beberapa peserta lain hadir secara virtual, seperti Azmi Abubakar, Ibrahim, dan Hamdani.

Dalam kesempatan tersebut, beberapa gagasan dan isu lain yang menjadi topik bahasan didominasi oleh kondisi iklim politik di Aceh. Antara lain terkait kinerja pemerintah dan DPR Aceh, penyelenggaraan pemilu dan pilkada di Aceh, hubungan Aceh-Jakarta, partai politik lokal serta keberlangsungan masa depan otonomi khusus.

Di akhir silaturrahmi,  anggota A.N.i.F. sepakat untuk merajut kembali komunikasi bersama dengan seluruh pihak terkait yang pernah punya peran penting dalam menciptakan kondisi Aceh yang kondusfi. 

Para pihak baik perseorangan atau lembaga yang pernah berjasa dalam mewujudkan Aceh Damai menjadi simpul penting untuk kembali diajak duduk dan berpartisipasi aktif secara bersama-sama untuk Aceh yang lebih baik. 

Aceh hari ini, kata Ermiadi, cenderung mengabaikan peran penting para pihak yang dulu berjasa dalam proses perdamaian Aceh. 

Aceh Nusantara Inisiatif Forum diisi bekas aktivis Aceh. Forum ini berusaha kembali menggagas pertemuan serta berkomunikasi dengan beragam elemen rakyat Aceh dan pemangku kepentingan di luar Aceh yang mempunyai legitimasi sejarah-kultural untuk mengevaluasi, mengawal, mengkritisi serta memberikan gagasan terkait substansi cita-cita perdamaian Aceh.