Ombudsman Minta BSI Perbaiki Sistem Pelayanan

Kepala Ombudsman Aceh, Taqwaddin menyambut kunjungan jajaran Bank BSI. Foto: ist
Kepala Ombudsman Aceh, Taqwaddin menyambut kunjungan jajaran Bank BSI. Foto: ist

Kepala Ombudsman Republik Indonesia-Aceh, Taqwaddin Husein, menyebutkan banyak keluhan dan laporan yang diterima lembaganya dari masyarakat pada saat menggunakan Bank Syariah Indonesia (BSI). Untuk itu, BSI perlu memperbaiki beberapa sektor pelayanannya.


"Kami sudah inventarisir belasan masalah terkait berlakunya Qanun LKS dan peran BSI," kata Taqwaddin pada saat Kepala Regional I BSI Wilayah Aceh, Wisnu Sunandar serta jajaran berkunjung ke Ombudsman RI-Aceh, kemarin.

Berdasarkan laporan warga, kata Taqwaddin, warga menyebut buruknya pelayanan Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Hampir seluruh daerah di Aceh mengeluhkan hal itu. 

"Mesin ATM hampir dimana-mana ada. Tapi tidak dapat digunakan, banyak yang rusak," kata Taqwaddin.

Selain itu, kata Taqwaddin, pengambilan beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) mengharuskan murid-murid di Aceh ke Medan. Begitu juga dengan kredit usaha untuk kalangan pelaku bisnis. "Ini juga merupakan hal yang harus segera dibenahi," kata dia.

Di samping itu, ketika uang dari rekening BSI di tranfer ke bank lainnya juga memakan biaya. Taqwaddin meminta agar BSI menggratiskan biaya transaksi itu kepada nasabah di Aceh.

"Saya sarankan kepada Kakanwil BSI, agar meniadakan biaya transfer bagi pemegang rekening BSI Aceh," kata Taqwaddin. 

Menurut dia, sektor itu sangat perlu diperbaiki. Karena sangat banyak masyarakat dan pengusaha Aceh yang transaksi jual beli menggunakan BSI dan secara online.

Taqwaddin menyebutkan ada Bank Syariah lainya yang menggratiskan biaya pengiriman. "Saya sudah pernah coba. Salah satu bank nasional yang memberlakukan hal tersebut," kata Taqwaddin.

Di sisi lain, Taqwaddin, mengapresiasi terhadap beberapa perubahan yang telah dilakukan dalam kurun waktu yang singkat.

Taqwaddin berharap agar pelayanan bank BSI semakin ditingkatkan. Sehingga menimbulkan kepercayaan dari masyarakat untuk bertransaksi di bank plat merah yang berlebel syariah tersebut.

Kepala Ombudsman Aceh, Wisnu Sunandar, mengatakan permasalahan serta keluhan warga akan dibahas lebih lanjut di internal perusahaan. Khususnya penggratisan transaksi.

"Masalah bebas biaya saat transaksi ini merupakan ide yang sangat bagus. Kami akan mempertimbangkannya dan saya akan sampaikan hal ini pada Pimpinan kami di Jakarta," kata Wisnu.

Wisnu mengakui saat ini memang terjadi beberapa kendala terkait mesin ATM. Karena masih ada ATM Bank Konvensional yang belum sepenuhnya dikelola oleh BSI.

Wisnu menyebutkan akan meminta para vendor yang bekerja pada mesin ATM agar tidak ada yang kosong. Sehingga masyarakat terlayani dengan baik.

"Kami akan terus berkordinasi dengan Ombudsman, karena disini tempatnya masyarakat mengadu. Sehingga nanti akan ada saran dan masukan guna perbaikan layanan," ujar Wisnu.