Ombudsman Minta Pertamina Genjot Produksi Sumur Tua

Ilustrasi: RMOL.
Ilustrasi: RMOL.

Ombudsman RI meminta PT Pertamina melakukan revitalisasi aset. Hal ini dinilai Ombudsman sangat berpengaruh terhadap produksi BBM yang dihasilkan Pertamina untuk menyuplai kebutuhan masyarakat.  


"Selain itu revitalisasi aset Pertamina juga berpengaruh terhadap dampak lingkungan hidup," kata anggota Ombudsman RI Hery Susanto dalam diskusi publik bertajuk “Revitalisasi Aset PT Pertamina: Mewujudkan Pelayanan Publik yang Efektif dan Berkeadilan, yang diselenggarakan oleh The Indonesian Sinergy bekerja sama dengan National Youth Council (NYC) Indonesia secara daring, kemarin.

PT Pertamina dinilai perlu membangun infrastruktur energi untuk daerah belum berkembang sehingga dapat mengurangi disparitas antardaerah. Kelestarian fungsi lingkungan hidup dan terjaminnya pengelolaan sumber daya energi secara optimal, terpadu, dan berkelanjutan.  

Pertamina juga harus memberikan kepastian berusaha bagi para pengusaha di segala sektor untuk tetap beroperasi.  Pertamina harus terus mendukung perekonomian masyarakat kecil seperti kolaborasi dengan ojol, angkot dan kelompok UMKM.

Ombudsman, pada 2021, ini telah menangani 2 laporan masyarakat dengan terlapor dari PT Pertamina, yakni kasus kebakaran kilang minyak Pertamina Balongan Indramayu dan PT Pertamina PHE ONWJ di Karawang.

Hery menyarankan, agar kerugian perseroan tak semakin membengkak, Pertamina merevitalisasi kilang-kilang tua untuk berproduksi lebih. Sebab, bila jumlah produksi tak bergerak dan bahkan mengalami penurunan, maka wajar bila pemerintah terus melakukan impor untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. 

"Pengelolaan asset Pertamina menuntut profesionalisme manajemen utamanya level manajer ke atas,"  kata Hery.

Adapun kilang Pertamina yang sudah beroperasi puluhan tahun yakni kilang Balongan yang berusia cukup muda di mana  mulai beroperasi pada 1994 lalu (27 tahun). Kilang Plaju merupakan yang tertua dan telah beoperasi sejak 1904 (117 tahun).  Kilang Balikpapan sejak 1922 (99 tahun). Kilang Dumai sejak 1971 (50 tahun), Kilang Cilacap sejak 1976 (45 tahun) dan Kilang Kasim yang beroperasi sejak 1997 (24 tahun).

Di forum yang sama, Manager Aset dan Bisnis pertamina, Mendy Gergassi, mengatakan bahwa Pertamina berkomitmen untuk menjaga kedaulatan energi. Sehingga pada 9 Agustus 2021 dapat mengambil alih Blok Rotan. Artinya, hal itu sebuah pembuktian Pertamina komitmen dalam rangka menjaga aset negara.

Sejauh ini, lanjutnya, Pertamina sudah berupaya mencari sumber energi baru. Kinerja itu telah dibuktikan dengan memiliki sumur minyak dan gas (migas) di Aljazair.

“Kami sudah berupaya mencari migas di luar negeri. Kami sudah memiliki sumur migas di Aljazair. Kini sudah kita kapalkan ke Indonesia agar jadi BBM,” kata Mendy.