PAKAR: Pergantian Direksi dan Komisaris BAS bukan Arogansi Kekuasaan

Direktur Pusat Analisis Kajian dan Advokasi Rakyat (PAKAR), Muhammad Khaidir menilai pergantian jajaran direksi dan komisaris Bank Aceh Syariah (BAS) adalah jawaban atas tuntutan berbagai pihak yang menghendaki agar BAS dengan Direktur Utama yang baru dapat berkerja secara extraordinary.  untuk memastikan agenda transformasi menghasilkan kinerja lebih bagi daerah dan rakyat Aceh. 


"Semangat itulah yang ditangkap oleh para pemegang saham BAS yang kemudian melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) menghasilkan keputusan pergantian jajaran direksi dan komisaris," ujar Muhammad Khaidir dalam keterangan tertulis, Ahad, 9 April 2023.

Menurut Khaidir, selama ini, berbagai pihak sangat keras menyuarakan tuntutan agar BAS menjadi bank utama di Aceh. Bukan hanya agar aspek pelayanan dan dukungan terhadap aktifitas ekonomi daerah tumbuh, selain itu juga agar BAS dapat menjadi pendukung pelaksanaan Lembaga Keuangan Syariah (LKS).

"Namun, masyarakat mencermati bahwa agenda transformasi yang dijalankan selama ini belum melampaui bank pembangun daerah atau bank syariah lainnya," ujarnya.

Untuk itu, menurut Khaidir, jawaban praktis yang mesti dilakukan adalah percepatan transformasi budaya, melalui pergantian jajaran direksi dan komisaris. Dengan pergantian tersebut diharapkan dapat menjawab apa yang menjadi tuntutan rakyat Aceh. 

"Untuk diketahui, keputusan pergantian jajaran direksi dan komisaris di Bank Aceh dihasilkan dari RUPS yang melibarkan mayoritas pemegang saham, baik Pemegang Saham Pengendali (PSP) maupun pemegang saham biasa," ujar Khaidir.

Khaidir mengatakan, dalam RUPS, para pemegang saham mencermati semua masukan dan pandangan baik yang disampaikan oleh publik melalui media massa, maupun yang disampaikan oleh jajaran pemegang saham serta hasil pencermatan atas laporan yang disampaikan oleh manajemen BAS.

Sebagai bank milik rakyat Aceh yang mengikutsertakan anggaran rakyat, sudah semestinya BAS mempertimbangkan masukan yang disampaikan oleh semua pihak.

"Dengan begitu, sangat berlebihan jika disebut pergantian jajaran direksi dan komisaris BAS sebagai wujud arogansi kekuasaan," ujar Khaidir.