Partai Aceh Terbuka Jika PNA Ingin Berkoalisi Dukung Mualem Jadi Gubernur

Ketua Umum PNA, Irwandi Yusuf (kiri) dan Ketua Umum Partai Aceh, Muzakkir Manaf alias Mualem (kanan). Foto: ist.
Ketua Umum PNA, Irwandi Yusuf (kiri) dan Ketua Umum Partai Aceh, Muzakkir Manaf alias Mualem (kanan). Foto: ist.

Juru Bicara (Jubir) Partai Aceh (PA), Nurzahri, mengatakan Partai Aceh terbuka jika Partai Nanggroe Aceh (PNA) ingin berkoalisi mendukung Muzakkir Manaf alias Mualem jadi Gubernur. Namun, pihaknya belum menerima secara resmi dukungan itu.


“Kan harus dikonfirmasi dulu apakah dalam hal itu (Pilkada)," kata Nurzahri kepada Kantor Berita RMOLAceh, Rabu, 1 Maret 2023.

Nurzahri menjelaskan, hingga saat ini Partai Aceh belum membahas tentang koalisi. Akan tetapi, sedang mempersiapkan strategi pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

“Nanti cerita Pilkada setelah Pemilu,” ujar dia."Kalau kita sendiri kan belum membahas tentang itu, karena belum sampai waktu. 

Nurzahri mengatakan, Partai Aceh tidak muluk-muluk soal calon gubernur. Karena Partai Aceh tetap akan mengusung Mualem menjadi calon gubernur.

Saat ini, kata Nurzahri, partai yang sudah tentu berkoalisi dan mendukung Mualem sebagai calon gubernur hanya Gerindra. Dukungan itu diberikan lewat lisan pada pelantikan Gerinda Aceh, beberapa waktu lalu.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjend) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nanggroe Aceh (PNA), Miswar Fuady, mengatakan PNA sangat terbuka dengan semua partai politik dalam membangun koalisi di Pemilu 2024 mendatang. Termasuk membangun koalisi dengan Partai Aceh. 

"Bagi PNA sendiri, berkoalisi dengan Partai Aceh sangat dimungkinkan terjadi di Pemilu 2024 mendatang," kata Miswar kepada Kantor Berita RMOLAceh, Selasa, 28 Februari 2023.

Menurut Miswar, PNA dan Partai Aceh sama-sama Partai politik lokal yang lahir dari rahim Memorandum of Understanding (MoU) Helsinki. Dua partai ini memiliki cita-cita yang sama dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat Aceh. 

Terkait kehadiran Irwandi Yusuf saat penutupan Musyawarah Besar (Mubes) ke III Partai Aceh, menurut Miswar hanya sebagai undangan saja. Hal tersebut menurutnya dapat dilihat kalau utusan partai lain dari nasional maupun lokal juga hadir di acara tersebut.

"Karena itu, Irwandi Yusuf dan Mualem merupakan sahabat yang lama tidak bertemu, sehingga wajar saja Mualem menyambut hangat kedatangan Irwandi di acara tersebut," ujar Miswar.