Pasien Penyakit Jantung Tak Dilayani Berobat, Pemerintah Aceh Diminta Tindak Manajemen RSUZA

Keluarga pasien saat menunggu di depan ruangan PJT RSUZA. Foto: ist.
Keluarga pasien saat menunggu di depan ruangan PJT RSUZA. Foto: ist.

Seorang keluarga pasien Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA), Teguh, kecewa dengan pelayanan yang ada di rumah sakit setempat. Pasalnya, pasien dari anggota keluarganya itu mengidap penyakit jantung, namun tak ada yang melayani.  


“Ketika kami datang kesana, tak ada satupun petugas (perawat/dokter) di sana,” kata Teguh kepada Kantor Berita RMOLAceh, Jumat, 14 Oktober 2022.

Teguh menyebutkan, pelayanan di PJT (pelayanan jantung terpadu) kosong sejak pukul 10.00 WIB. Memaksa dirinya menunggu berjam-jam.

“Ada yang memilih untuk pulang,” kata dia.

Mirisnya, kata dia, saat menghubungi petugas setempat justru tak digubris. Bahkan, kepala PJT pun tak tau kalau staf di ruangan tersebut tak ada.

Teguh justru lebih heran ketika petugas di PJT RSUZA menjawab dokter jantung hanya seorang. Saat itu, dokter yang melayani penyakit itu tak hadir, karena keluarganya ada yang mengalami sakit.

“Lalu, kalau pasien penyakit jantung banyak, bagaimana?” ujar dia. “Kan tidak mungkin pelayanan terganggu.”

Teguh meminta Pemerintah Aceh harus bertanggung jawab. Terutama Penjabat (Pj) Gubernur Aceh dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh. “Jangan hanya diam, ini menyangkut nyawa,” kata dia.