Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mengaku kesulitan untuk memberi makan lebih dari 1 juta pengungsi Rohingya di Bangladesh karena menipisnya dana.
- Israel Kembali Hantam Gaza Usai PBB Beri Peringatan Keras
- Petinggi PBB Pilih Mundur: Organisasi Ini Tidak Berdaya Hadapi Genosida di Depan Mata
- Khutbah Jumat di PBB New York
Baca Juga
Pelapor khusus PBB untuk kemiskinan ekstrem dan hak asasi manusia, Oliver De Schutter, mengatakan Bangladesh tidak seharusnya menanggung beban sendirian. Namun di sisi lain, badan-badan PBB juga menghadapi tantangan pendanaan.
"Bangladesh tidak boleh dibiarkan memikul beban kehadiran para pengungsi sendirian. Badan-badan PBB ini harus mendapat dukungan yang jauh lebih baik dalam pekerjaan mereka," ujar De Schutter ketika berkunjung ke Bangladesh, kemarin.
Selama kunjungan 12 hari ke Bangladesh, De Schutter mengunjungi kamp-kamp Rohingya.Dia mengatakan tanggapan internasional untuk memenuhi dana yang dibutuhkan untuk mendukung para pengungsi sangat tidak mencukupi.
Sekitar 876 juta dolar AS diperlukan untuk mendukung masyarakat selama satu tahun, tetapi hanya ada 17 persen dari yang telah dijanjikan hingga saat ini yang sudah tersedia.
De Schutter mengatakan Program Pangan Dunia (WFP) terpaksa untuk mengurangi nilai voucher makanan bulanan yang diberikan kepada setiap pengungsi dari 12 dolar AS menjadi 10 dolar AS pada Mei. Ini akan dikurangi lebih lanjut menjadi 8 dolar AS pada 1 Juni.
Bangladesh telah menampung lebih dari 1 juta pengungsi karena Muslim Rohingya menghadapi diskriminasi yang meluas di Myanmar yang mayoritas beragama Buddha.
- BFLF Berbagi Kehangatan Lebaran untuk Pengungsi Rohingya di Aceh
- Senyum Bahagia Anak Pengungsi Rohingya
- Total 12 Mayat Diduga Pengungsi Rohingya Ditemukan di Perairan Aceh