Asisten II Sekretariat Daerah (Setda) Aceh Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Mawardi, mengatakan Pemerintah Aceh membutuhkan dana sebesar Rp 10 triliun lebih untuk mengatasi banjir.
- Forum DAS Peusangan Minta Pemerintah Kelola DAS Jambo Aye dan Keureuto secara Terpadu
- Pengamat Sebut Kerusakan Hulu Das Jambo Aye Jadi Penyebab Banjir di Aceh Timur
- Ketidakseimbangan Alam Picu Banjir Besar di Aceh
Baca Juga
"Butuh anggaran besar untuk menangani persoalan banjir," kata Mawardi Kamis 13 Januari 2022.
Mawardi mengatakan secara teknis tidak ada kendala untuk menangani hal ini. Yang terpenting, pemerintah memiliki orang-orang yang mampu mendeteksi permasalahan dari hulu hingga hilir seluruh wilayah sungai.
Mawardi mengatakan dibutuhkan data hidrologi, termasuk kajian tentang volume air dan kapasitas sungai. Sehingga, dari kajian tersebut, ditemukan kebutuhan untuk mencegah banjir.
“Termasuk langkah membangun tanggul atau mereduksi dengan cara-cara interkoneksi saluran buangan," kata Mawardi.
Pemerintah Aceh, kata Marwardi, melakukan sejumlah langkah untuk mengatasi banjir dengan dana yang ada. Pemerintah, kata dia, tidak dapat mengalokasikan dana besar di satu kegiatan.
“Anggota DPR Aceh juga punya daerah pemilihan masing-masing yang membutuhkan dana untuk pengembangan daerah masing-masing,” kata Mawardi.
Mawardi memperkirakan persoalan banjir ini masih akan terjadi hingga tiga tahun ke depan. Terutama terkait permasalah teknis yang tidak bisa diselesaikan dalam satu tahun anggaran. 
- Hujan Lebat, Dua Kecamatan di Aceh Besar Terendam Banjir
- Sejumlah Wilayah Aceh Masuk Kategori Siaga dan Waspada Banjir
- Banjir di Aceh Singkil Hambat Proses Belajar Mengajar
