Pemerintah Aceh Gelar MQK Ke-2, Total Hadiah Rp 1,4 Miliar

Pemerintah Aceh Gelar MQK Ke-2 Tingkat Aceh 2021. Foto: Fakhrurrazi
Pemerintah Aceh Gelar MQK Ke-2 Tingkat Aceh 2021. Foto: Fakhrurrazi

Pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan Dayah menyelenggarakan Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) ke-II tahun 2021 tingkat Provinsi Aceh. Kegiatan itu akan berlangsung di Asrama Haji Aceh mulai tanggal 13-17 Oktober 2021.


Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh, Zahroel Fajri, menyampaikan pelaksanaan MQK ini sebagai ajang evaluasi dalam rangka melahirkan kader-kader ulama muda di masa yang akan datang. 

"Ajang ini juga memiliki tujuan agar santri dayah Aceh terseleksi dengan baik untuk mengikuti kegiatan MQK tingkat nasional dalam rangka mengharumkan nama Aceh di kancah nasional," kata Zahrol Fajri, Rabu, 13 Oktober 2021.

Zahrol mengatakan, MQK kedua ini diperlombakan 10 cabang, yaitu tingkat Ula 2 cabang (ahklak dan tauhid), tingkat Wustha 4 cabang (fiqh, tarikh, tafsir dan hadist). Kemudian tingkat Ulya 4 cabang (nahwu, ushul fiqh, ilmu tafsir dan balaghah). 

Menurut Zahrol, total peserta MQK ke-II tahun 2021 ini sebanyak 380 orang yang mewakili 20 Kabupaten/kota di Aceh. Sementara Gayo Lues, Pidie Jaya, dan Simeulue tidak mengirimkan kontingennya.

Fajri menyebutkan, pada perlombaan kali ini, panitia juga menyediakan hadiah berupa piala dan dana pembinaan yang diberikan kepada juara I sebesar Rp20 Juta, juara II sebesar Rp15 Juta dan juara III senilai Rp12 Juta.

"Juara harapan I senilai Rp10 Juta, juara harapan II senilai Rp8 Juta dan juara harapan III senilai Rp6 Juta. Total hadiah yang diperebutkan sebesar Rp 1,4 Milyar lebih," kata Fajri.

Sementara itu, Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, yang diwakili oleh Asisten I Pemerintahan dan Keistimewaan Aceh, M Jafar, dalam sambutannya menyampaikan bahwa perlombaan ini tidaklah dipandang sebagai sebuah kegiatan rutinitas Pemerintah Aceh saja.

Selain itu juga bukan hanya sebagai ajang perlombaan dan  berkompetisi dalam membaca dan menalaah kitab kuning berbahasa arab. 

Menurut Jafar, esensi  pergelaran perlombaan ini, disamping sebagai sarana meningkatkan kecintaan para santri kepada kitab kuning, juga sebagai ajang memperkuat ukhuwah dan mempererat silaturahim antar sesama santri. 

"Sehingga diharapkan akan melahirkan kesadaran kita untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan umat," kata Jafar.

Selanjutnya, kata Jafar, karena masih dalam kondisi pandemi Covid- 19, maka perlombaan tahun ini diadakan dengan tetap menjaga protokol kesehatan. 

Meskipun demikian, Jafar mengharapkan agar kegiatan ini tetap dapat menambah  minat para santri untuk terus meningkatkan kemampuan  dalam membaca kitab serta mengupayakan agar kandungan  dan isi kitab kuning benar-benar tertanam dalam dan pikiran dan hati para santri.

"Kepada seluruh peserta kami mengucapkan selamat mengikuti perlombaan, semoga mendapatkan nilai dan hasil yang terbaik. Begitu juga kepada seluruh dewan hakim, kami mengucapkan selamat bertugas  menjadi tim penilai yang jujur, objektif dan akuntabel," ujarnya.