Pemerintah Harus Selamatkan Situs Makam Kuno di Gerbang Masuk Tol Sibanceh

Sejumlah pejabat mendatangi lokasi situs pemakaman keluarga Kesultanan Aceh Darussalam. Foto: Fakhrurrazi.
Sejumlah pejabat mendatangi lokasi situs pemakaman keluarga Kesultanan Aceh Darussalam. Foto: Fakhrurrazi.

Anggota DPR-RI, Muhammad Nasir Djamil, meminta situs peninggalan Kerajaan Aceh Darussalam di Gampong Kajhu, Aceh Besar, tidak masuk dalam areal proyek pembangunan Tol Sibanceh. Situs tersebut harus diselamatkan sebagai upaya pelestarian cagar budaya dan situs purbakala di Aceh.


Sejumlah batu nisan yang diperkirakan peninggalan Kerajaan Aceh ditemukan di area proyek pembangunan gerbang tol. Situs itu berisi makam raja-raja dan makam para ulama besar Aceh era Kesultanan Aceh Darussalam

"Oleh karena itu hanya ada satu kata, yaitu selamatkan. Karena ini juga akan menjadi warisan bagi anak cucu kita ke depan. Mereka bisa melihat dan membaca bahwa Aceh punya peninggalan," kata Nasir, Kamis, 11 Februari 2021.

Nasir mengatakan Pemerintah Kabupaten Aceh Besar beserta dinas dan stakeholder terkait harus segera bermusyawarah untuk mencari solusi terkait penyelamatan situs itu yang bersinggungan dengan pembangunan akses masuk jalan tol Tol Sibanceh.

Nasir mengatakan pembangunan jalan tol itu juga harus berjalan. Jadi, kata Nasir, kedua hal ini penting untuk diselamatkan. 

Nasir mengatakan bisa saja tempat itu tertimbun akibat tsunami yang melanda Aceh pada 2004. Di saat yang sama, pemerintah tidak memiliki program khusus untuk memugar kawasan ini. Oleh karena itu, Nasir meminta agar Pemerintah Aceh memprioritaskan juga penanganan situs purbakala ini dan situs-situs bersejarah lain yang ada di Aceh.

Kepala Polresta Banda Aceh Kombes Pol Joko Krisdiyanto, yang ikut ke lokasi itu, mengatakan pihaknya siap memberikan pengamanan terhadap lokasi penemuan nisan kuno tersebut. Petugas kepolisian, kata Joko, juga bakal membantu penyelamatan bersama unsur terkait lainnya. 

"Kami dari kepolisian siap akan mengamankan dan menyelamatkan situs-situs ini,” ujar Joko. Bahkan jika ditemukan situs sejenis di areal lain. Petugas juga akan tetap berpatroli ke kawasan ini.