Pemerintah Indonesia Sambut Kepemimpinan AS di Bawah Biden dan Harris

Joe Bidan dan Kamala Harris. Foto: Getty Images.
Joe Bidan dan Kamala Harris. Foto: Getty Images.

Indonesia ikut memberikan selamat kepada pemerintahan baru Amerika Serikat (AS) yang dipimpin oleh Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris. Indonesia berharap AS di bawah kepemimpinan Biden menjadikan dunia lebih baik.


Dalam pernyataan resmi, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengungkap tiga harapan besar Indonesia kepada pemerintahan baru Biden. Retno mengatakan AS merupakan salah satu mitra strategis dan terpenting bagi Indonesia. Indonesia dan AS memiliki banyak kesamaan nilai seperti demokrasi, kemajemukan, toleransi, hak asasi manusia, hingga pengaturan hukum.

"Saya yakin ke depan Indonesia dan AS dapat menjalin kemitraan yang lebih kokoh, sebuah kemitraan yang setara, saling menghormati dan saling menguntungkan," ujar Retno dalam konferensi pers virtual pada Kamis, 21 Januari 2021.

"Sebagaimana negara lainnya di dunia, Indonesia memiliki harapan besar terhadap Administrasi AS yang baru," lanjutnya.

Harapan pertama yang Indonesia inginkan dari pemerintahan Biden adalah komitemen dalam upaya mitigasi pandemi melalui kerja sama multilateral.

Retno menjelaskan, Indonesia mengharapkan kepemimpinan AS untuk memperkuat multilateralisme, termasuk menjadikan PBB lebih responsif dan efektif, serta memperkuat WHO di tengah tantangan pandemi.

Harapan kedua terkait dengan pemeliharaan perdamaian dan stabilitas di dunia dan kawasan.

Menlu mengatakan, Indonesia mengharapkan kontribusi positif AS terhadap penyelesaikan isu Palestina-Israel yang berkeadilan sesuai dengan berbagai Resolusi PBB, maupun parameter internasional, termasuk solusi dua negara.

Indonesia juga siap bekerja sama dengan AS untuk mendukung proses perdamaian di Afghanistan, termasuk mendorong peran perempuan dalam proses pembangunan.

"Di kawasan Asia Tenggara dan sekitarnya, Indonesia mengharapkan penting bagi AS untuk meningkatkan kemitraan strategis dengan ASEAN dan memperkuat sentralitas ASEAN. Di kawasan ini, termasuk Laut China Selatan, akan tetap stabil dan damai jika semua negara menghormati hukum internasiona, termasuk UNCLOS 1982," jelas Retno.

Harapan terakhir yang dimiliki Indonesia kepada pemerintahan Biden adalah pembangunan tatanan ekonomi dunia yang kokoh dan berkelanjutan paska pandemi.

Indonesia berharap pemerintahan Biden dapat lebih berkomitmen dalam ekonomi hijau dan pembangunan berkelanjutan dalam pemenuhan Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030.

Selain itu, Retno juga membeberkan harapan Indonesia kepada pemerintahan Biden untuk hubungan kedua negara.

Retno mengatakan kerja sama ekonomi dan pembangunan berkelanjutan yang saling menguntungkan menjadi salah satu prioritas harapan Indonesia, termasuk Limited Trade Deal dan investasi AS di sektor infrastruktur, konektivitas, dan energi terbarukan.

Kerja sama di bidang ketahanan kesehatan juga masuk dalam prioritas lainnya. Retno mengatakan, Indonesia berharap dapat bekerja sama dengan AS untuk mengembangkan kemandirian industri bahan baku obat, farmasi, alat kesehatan, hingga riset dan teknologi.

"Kerja sama pertahanan dan keamanan lintas batas, termasuk dalam menghadapi ancaman terorisme serta pemajuan nilai-nilai bersama dan kerja sama pendidikan juga akan terus dilakukan," kata Retno.