Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Safaruddin meminta Pemerintahan Aceh fokus untuk membangkitkan pembangunan ekonomi. Untuk itu, pembangunan yang dilakukan harus bersandar pada rencana pembangunan jangka panjang dan menengah yang telah disusun.
- Pemenuhan Hak Korban Pelanggaran HAM Berat di Aceh Harus Dimasukkan Dalam RPJM
- Disbudpar Aceh Siap Jalankan RPJMA dan Qanun Aceh
- Pemerintah Aceh dan Kementerian Dalam Negeri Bahas Finalisasi Draf Rancangan Pembangunan Aceh
Baca Juga
"Kalau kita berkomitmen terhadap RPJM yang sudah ditetapkan, kemudian juga kita melihat kondisi kekinian pasca pandemi, mudah-mudahan perekonomian Aceh akan berkembang menjadi lebih baik,” kata Safardudin, Rabu, 17 Maret 2021.
Menurut Safaruddin, Pemerintah Aceh dan DPR Aceh perlu memfokuskan kekuatan yang ada untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Terutama untuk mendorong kemandirian ekonomi rumah tangga. Lantas pemerintah dan dewan juga perlu memastikan ketahanan pangan serta penyediaan bibit untuk kelompok-kelompok masyarakat.
"Supaya para pelaku usaha kecil menengah ini kembali hidup. Bantuan sosial, dampak ekonomi dalam regulasi kan diatur," ujar Safar.
Safaruddin mengatakan penanganan dampak Covid-19 harus tetap menjadi perhatian Pemerintah Aceh. Pemerintah, kata dia, harus memberikan stimulus ekonomi agar produktivitas mereka bangkit kembali.
Sebagian besar rencana itu telah termaktub dalam RPJM. Hanya beberapa item yang perlu dikembangkan untuk disesuaikan dengan kondisi perekonomian di tengah krisis akibat Covid-19. Seandainya hal itu dapat dijalankan, maka Safaruddin yakin perekonomian Aceh akan bangkit dan pulih. Bahkan bukan tak mungkin Aceh tak lagi berada di bawah bayang-bayang kemiskinan di Sumatera dan nasional.
- Aceh Butuh Pemimpin Punya Relasi Kuat dengan Jakarta
- Pilkada Abdya, PAN Usung Pasangan Said Syamsul dan Safaruddin
- DPRA Minta Proyek Irigasi Lhok Guci Aceh Barat Dilanjutkan