Pemkab Pidie Tak Ingin Tangani Pengungsi Rohingya Sendirian

Pj Bupati Pidie, Wahyudi Adisiswanto saat meninjau pengungsi etnis Rohingnya yang mendarat di pantai Ujong Pie, Kecamatan Muara Tiga. Foto: humas Pemkab Pidie.
Pj Bupati Pidie, Wahyudi Adisiswanto saat meninjau pengungsi etnis Rohingnya yang mendarat di pantai Ujong Pie, Kecamatan Muara Tiga. Foto: humas Pemkab Pidie.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pidie tidak ingin menangani pengungsi Rohingya sendirian. Karena penanganan itu merupakan persoalan internasioanal.


Penjabat (Pj) Bupati Pidie, Wahyudi Adisiswanto, mengatakan memang lembaga pengungsi internasional sudah berada di lokasi penampungan pengungsi Rohingya tersebut. Seperti United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) dan International Organization for Migration (IOM).

“Jadi tidak bisa serta merta kita tangani sendiri," kata Wahyudi, dalam keterangan tertulis, Rabu, 28 Desember 2022. 

Wahyu mengatakan, dalam waktu dekat Pemkab Pidie akan berkoordinasi dengan Pemerintah Aceh. Upaya apa yang harus dilakukan, sebab pengungsi Rohingya itu sering terdampar di Aceh, butuh asupan makanan, dan tempat penampungan. 

Tempat penampungan sekarang di SMP 2 Muara Tiga, kata dia, akan kembali aktif pada 3 Januari 2023. Karena itu harus dicarikan solusi untuk penempatan pengungsi Rohingya tersebut.

Untuk diketahui, pengungsi Rohingnya yang terdampar di pantai Ujong Pie, Kecamatan Muara Tiga berjumlah 185 orang terdiri dari 83 laki – laki, 70 wanita dan 32 anak-anak.