Pemulihan Lahan Gambut akan Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Peserta RKM saat memaparkan program kerja berkelanjutan untuk melindungi hutan gambut di Nagan Raya. Foto: Helena Sari/RMOLAceh.
Peserta RKM saat memaparkan program kerja berkelanjutan untuk melindungi hutan gambut di Nagan Raya. Foto: Helena Sari/RMOLAceh.

Universitas Syiah Kuala (USK) bekerjasama dengan GIZ SUPA (Die Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit GmbH) kembali menggelar kegiatan ekspose Rencana Kerja Masyarakat (RKM) Pendampingan Desa Mandiri Peduli Gambut (DMPG). Kegiatan ini berlangsung di salah satu hotel di Nagan Raya, Rabu, 29 Maret 2023. 


Sebelumnya kegiatan serupa juga sudah pernah dilangsungkan di Aceh Barat, Selasa, 28 Maret 2022. Kegiatan ini bertujuan untuk pemulihan ekosistem gambut yang berada di Aceh khususnya di Nagan Raya. 

RKM kali ini melibatkan sejumlah Tim Kerja Pengendalian dan Pengelolaan Ekosistem Gambut (TK PPEG) didampingi Fasilitator Desa di Nagan Raya. Enam desa tersebut yaitu Desa Sumber Bakti, Makarti Jaya, Pulo Kruet, Blang Luah dan Kayee Unoe serta Desa Leung Keube Jagat. Kegiatan tersebut dibentuk melalui Program Sustainable Use Of Peat Land and Haze Mitigation In ASEAN (SUPA) Component I Pilot Site In Aceh.

"Program ini bukan hanya untuk GIZ SUPA dan USK, tapi untuk diimplementasikan oleh rekan Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK) lain di Kabupaten Kota," ujar Ketua Tim Pendamping Desa Mandiri Peduli Gambut Aceh Barat dan Nagan Raya, Ashabul Anhar, kepada Kantor Berita RMOLAceh, Rabu, 29 Maret 2023. 

Menurut Ashabur Anhar, dalam ekspos ini pihaknya mengharapkan masukan dari SKPK atau dinas terkait yang ada di Nagan Raya. Selain itu masukan juga dari perusahaan perkebunan di sekitar desa juga diperlukan, sehingga ini bisa menjadi satu program terpadu yang bisa implementasikan.

"Kegiatan ekspose RKM telah melalui suatu proses diskusi di masing-masing kelompok Desa, program ini bisa menjadi tolak ukur untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dengan aktifitas yang bisa mendukung mata pencaharian," ujar Ashabur.

Para peserta memaparkan seluruh isi dari RKM dari program Pengendalian dan Pengelolaan Ekosistem Gambut di Nagan Raya. Julianto, Ketua TK-PPEG  Desa Blang Dua Misalnya, menurutnya program yang dibuat oleh SUPA sangat berarti bagi kesejahteraan masyarakat di Kabupaten setempat. 

Dirinya berharap program yang dilaksanakan oleh USK dan SUPA dapat terus berlanjut untuk mendukung kelestarian lahan gambut. 

"Ini sangat berarti buat kami, dan  sangat positif, di samping bisa menjadi pelajaran, kami berharap kegiatan SUPA, tidak berakhir di sini, terus berkelanjutan dan tidak berhenti. Sesuai rencana dan program, mudah-mudahan lahan gambut kita bisa lestari dan bisa kita kembalikan fungsinya seperti dulu," ujarnya.

Selama sesi diskusi berlangsung, seluruh peserta di enam Desa tersebut melakukan seluruh rangkaian acara dengan antusias. Ekspose RKM dibahas secara tuntas melalui metode tanya jawab antara peserta dengan para pemangku kepentingan. 

Acara tersebut turut dihadiri oleh jajaran pemangku kepentingan di Nagan Raya seperti perwakilan dari SKPK terkait di Nagan Raya serta tokoh masyarakat lainnya.