Penculikan Makin Marak, Pengungsi Rohingya Ketakutan saat Malam Tiba  

Kamp pengungsi Rohingya di Cox's Bazar, Bangladesh. Foto: net
Kamp pengungsi Rohingya di Cox's Bazar, Bangladesh. Foto: net

Semakin maraknya insiden penculikan dan kekerasan terhadap pengungsi Rohingya di Bangladesh selama satu tahun terakhir menambah kekhawatiran publik. Mereka pun merasa ketakutan saat malam tiba.


Menurut laporan dari media lokal, ada lebih dari 100 kasus penculikan yang terjadi selama setahun terakhir di kamp pengungsian Cox's Bazar.

"Setiap kali malam tiba, kami tinggal di dalam tenda dan hampir tidak keluar karena kami takut pada penculik. Bahkan wanita takut untuk pergi ke kamar mandi pada malam hari," kata seorang pengungsi, Mohammad Hamidullah, dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Selasa, 11 Januari 2021.

Pada Desember tahun lalu, polisi Bangladesh menemukan mayat membusuk dari seorang pengungsi yang belakangan diidentifikasi bernama Syed Amin, berusia 40 tahun, di sebuah rumah kosong.

Syed Amin diculik 11 bulan lalu, dan para penduliknya menuntut 80 ribu taka Bangladesh kepada keluarganya.

Kemudian pada 3 Januari, polisi menyelamatkan tiga pemuda Rohingya yang diculik dari taman bermain oleh beberapa penjahat tak dikenal.

Kini, tiga batalyon polisi mengamankan 34 kamp pengungsi di Cox's Bazar yang menampung hampir 1,2 juta Muslim Rohingya. Menurut Hamidullah, geng kriminal merekrut pemuda Rohingya untuk melakukan kegiatan kriminal.

Seorang aktivis hak asasi manusia, Nur Khan Liton, mengatakan setidaknya ada empat geng kriminal yang aktif di kamp-kamp Rohingya. Salah satunya adalah Arakan Rohingya Salvation Army (ARSA).

Liton mengatakan, karena banyaknya orang yang menghuni kamp, ​​​​pasukan keamanan Bangladesh tidak dapat melakukan penggerebekan dan operasi sepanjang waktu.

"Mereka (Rohingya) tidak memiliki masa depan di Bangladesh sementara repatriasi yang damai dan bermartabat tampaknya masih jauh karena memburuknya situasi politik di Myanmar, mendorong mereka menjadi mangsa empuk geng kriminal atau pedagang manusia,” sebut dia.