Pengamat Nilai Sistem Pertahanan Laut Indonesia Lemah

Beni Sukadis. Foto: Elza Putri Lestari.
Beni Sukadis. Foto: Elza Putri Lestari.

Kehadiran kapal perang Republik Rakyat Cina ke Selat Sunda tanpa terdeteksi merupakan peristiwa yang harus diwaspadai. Peristiwa tersebut merupakan pembobolan pertahanan Indonesia di bidang maritim.


“Dua peristiwa ini bisa disimpulkan sistem pertahanan kita masih sangat lemah,” kata Beni Sukadis, pengamat militer Lesperssi, dalam diskusi RMOL World View dalam zoomtalk RMOLID dengan tema Menjaga Gawang Pertahanan Indonesia, Senin, 18 Januari 2021.

Menurut Beni, Indonesia tidak memiliki alat pendeteksi dini yang bisa mengidentifikasi perangkat asing, seperti kapal yang berlayar dan kapal yang menyelam, di wilayah di perairan di Indonesia. Selama ini alat pendeteksi itu hanya ada di wilayah darat dan udara saja.

Indonesia, kata Beni, hanya memiliki sekitar sekitar 10 radar dengan jangkauan hingga radius 1.200 kilometer. Alat itu, kata dia, hanya bisa menjangkau Selat Malaka dan Selat Sulawesi. 

Padahal, kata Beni, wilayah perairan di Indonesia sangat luas. Ditambah lagi jumlah armada kapal pengawas perairan yang tidak mencukupi. Padahal kapal ini merupakan instrumen penting yang membawa alat pendeteksi dini dan radar yang diperlukan untuk mengawasi wilayah perairan Indonesia. 

Beni menilai kritik kepada Prabowo Subianto, selaku Menteri Pertahanan, akibat insiden masuknya kapal asing itu sangat wajar. Kurangnya fasilitas dalam menjaga wilayah perairan Indonesia hal ini seharusnya menjadi tugas Menteri Pertahanan.

“Kita harus dorong untuk pembelian fasilitas bagi Alutsista seperti alat pendeteksi dini,” kata Beni. 

Beni juga mengingatkan bahwa diplomasi untuk mencegah Cina mengulangi tindakan mereka harus diperkuat dengan sistem pertahanan Indonesia. Dengan demikian, Indonesia mempunyai pertahanan total dalam menjaga wilayah-wilayahnya.

Menurut Beni, pemerintah juga perlu memberikan fasilitas pada nelayan-nelayan Indonesia, seperti radio. Peran nelayan Indonesia menjaga kedaulatan laut dinilai Beni cukup penting. 

“Banyak kasus nelayan-nelayan Indonesia yang menemukan kapal-kapal asing saat menangkap ikan. Sehingga hal ini bisa menjadi kerja sama antara nelayan dan pemerintah dalam menjaga laut Indonesia,” kata Beni.