Pengamat politik Universitas Malikulsaleh, Teuku Kemal Fasya, menyarankan Partai Nanggroe Aceh (PNA) Irwandi dan Hasil Kongres Luar Biasa (KLB) yang dipimping Samsul Bahri alias Tiyong berujuk. Sebab kekisruhan yang terjadi akan merugikan dan merusak citra partai.
- Senator Aceh Protes Pelarangan Pengeras Suara Luar Masjid selama Ramadan
- Zelensky Ajukan Percepatan Gabung NATO Usai Rusia Rebut Wilayah Ukraina
Baca Juga
“Jadi yang paling penting bagaimana untuk mencari ruang penyelesaian di luar faktor hukum,” kata Kemal kepada Kantor Berita Politik RMOLAceh, Sabtu, 1 Oktober 2022. “Karena jalur hukum ada kalah dan menang.”
Menurut Kemal, kekisruhan saat ini dapat memperkeruh keadaan. Baik internal maupun eksternal partai. Hal itu akan bikin elektorat partai semakin rendah.
“Karena publik tidak ingin berlarut-larut dalam mencari kebenaran,” ujar dia. “Kalau itu terus dilakukan, maka yang rugi PNA itu sendiri.”
Kemal menilai, jika masalah itu tak diselesaikan bersama-sama, urusannya makin panjang. Sebab, Kanwil Kemenkumham Aceh akan mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN) Medan.
“Belum ada putusan tingkat tinggi, masih ada ruang,” sebut Kemal.
Selain itu, Kemal mengatakan, permasalahan internal partai tak hanya terjadi pada PNA. Namun juga terjadi partai lokal dan partai nasional. Tetapi konflik tersebut tak berlarut hingga bertahun-tahun.
“Tidak betul juga kasus tersebut sudah cukup lama, bahkan bertahun-tahun terjadi,” ujar dia.
Untuk itu, kata Kemal, PNA Irwandi-Tiyong mencari ruang menyelesaikan di luar hukum. Sebab, jalur hukum pasti ada kalah dan menang. 
- Senator Aceh Protes Pelarangan Pengeras Suara Luar Masjid selama Ramadan
- Menteri Agama Ingatkan BPKH Jangan Salah Kelola Dana Haji
- Politik Identitas Harus Diantisipasi agar Kerukunan Umat Tidak Ternodai
