Pengamat Sebut Angkatan Kerja Butuh Pekerjaan, Bukan Khutbah

Usman Lamreung. Foto: Dokumentasi pribadi.
Usman Lamreung. Foto: Dokumentasi pribadi.

Pengamat sosial dan politik Universitas Abulyatama, Usman Lamreueng, mengkritik cara pemerintah memperlakukan angkatan kerja di Aceh. Menurut dia, pemerintah seharusnya tidak sekadar menuntut angkatan kerja meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan menguasai teknologi. 


“Di saat yang sama, Pemerintah Aceh dan pemerintah di seluruh kabupaten dan kota harus juga membuka lapangan kerja. Angkatan kerja di Aceh butuh pekerjaan, bukan khutbah,” kata Usman Lamreung kepada Kantor Berita RMOLAceh, Rabu, 5 Januari 2022. 

Usman mengatakan seluruh kemampuan dan keterampilan angkatan kerja di Aceh tidak bakal memberikan manfaat jika tak tersedia lapangan kerja. Seharusnya, kata Usman Lamreung, Nova Iriansyah dan seluruh kepala daerah yang akan segera berakhir masa jabatannya melakukan ini sejak mereka berkuasa. 

Usman Lamreng juga pernyataan Nova Iriansyah yang menyebut angkatan kerja memiliki banyak alternatif pekerjaan. Sementara tak satu pun sektor usaha produktif lahir di Aceh dari program Aceh Hebat.

Pemberhentian 10 ribu orang tenaga kontrak di Pemerintah Aceh pada 2023, kata Usman Lamreung, juga berpotensi memperparah krisis lapangan kerja di Aceh. Pemerintah Aceh beralasan mereka tidak mungkin diperpanjangan karena dana otonomi khusus untuk Aceh berkurang.