Pengembangan Pariwisata Melalui Berbagai Event Menuju Aceh Bangkit Masyarakat Sejahtera

Menparekraf Sandiaga Uno mengunjungi Dewa Wisata Ulee Lheue yang masuk 50 besar ADWI 2022. Foto: Muhammad Fahmi/RMOLAceh.
Menparekraf Sandiaga Uno mengunjungi Dewa Wisata Ulee Lheue yang masuk 50 besar ADWI 2022. Foto: Muhammad Fahmi/RMOLAceh.

PROVINSI Aceh merupakan daerah paling ujung Pulau Sumatera. Wilayah yang memiliki 23 kabupaten/kota ini menyimpan beragam pesona wisata alam, gunung dan air yang sangat menakjubkan. Selain itu, penduduknya juga memiliki kebudayaan, adat istiadat yang beragam.


Tiap-tiap kabupaten/kota di Aceh tentu memiliki banyak tempat wisata unik dan menarik. Lokasi-lokasi wisata ini ramai dikunjungi warga lokal maupun pelancong dari luar negeri untuk menikmati keindahan alamnya.

Promosi wisata terus digalakkan oleh semua pihak di Aceh, untuk menarik kunjungan wisatawan lokal dan mencanegara menikmati Aceh. Sebab, hal ini dinilai dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PDA) di masing-masing kabupaten/kota.

Wisata Puncak Gunung Geurute, di Aceh Jaya. Foto: Razi RMOLAceh.

Pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh terus menggelar sejumlah event pariwisata dan ekonomi kreatif baik lokal maupun nasional. Selain mendongkrat sektor wisata, terbukanya lapangan kerja, event-event ini juga dapat membangkitkan ekonomi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Adapun event-event yang telah digelar Pemerintah Aceh melalui Disbudpar Aceh adalah mulai dari Festival Kuliner, Pameran Alat Musik Tradisional, Fun Bike, Festival Pesona Alam, Festival Zikir, Festival Budaya Aceh, hingga kegiatan wisata lainnya.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, mendukung Pemerintah Aceh menciptakan lapangan kerja melalui pelatihan UMKM yang produknya sangat cocok dengan kebutuhan orang Indonesia.

"Saya yakin upaya yang kita lalukan akan memperkuat ekonomi dengan target di tahun 2024 terus akan bertambah lapangan kerja," kata Sandiaga Uno dalam pelatihan UMKM Kreatif, di Banda Aceh, Rabu, 3 Agustus 2022 lalu.

Ketika terjadinya pandemi di Indonesia khususnya Aceh, para pelaku usaha kreatif dan pelaku wisata sangat merasakan dampaknya. Dimana saat itu, sejumlah lokasi wisata ditutup sementara, penerbangan internasional disetop, hingga pelaku UMKM omzetnya menurun.

Pemerintah Indonesia melakukan berbagai cara agar masyarakat kembali bangkit meski dalam kondisi pandemi. Sejak saat itu pemerintah memberikan insentif bagi pelaku UMKM dan masyarakat seluruh Indonesia.

Namun demikian, sektor pariwisata Indonesia perlahan mulai bangkit. Penerbangan internasional mulai dibuka kembali dengan aturan-aturan yang ketat sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku. Masyarakat UMKM pun kembali merasakan ekonomi walau belum stabil.

Pesawat Air Asia baru mendarat di Bandara International Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, Senin, 3 Oktober 2022. Foto: Dishub Aceh.

Di Aceh, pemerintah terus mempromosikan pariwisata dan ekonomi kreatif melalui sejumlah event-event tingkal regional dan nasional. Kegiatan ini rupanya ampuh dalam rangka membangkitkan pariwisata dan memulihkan ekonomi UMKM di Aceh.

Sejak Almuniza Kamal ditunjuk jadi Pelaksana Tugas (Plt) hingga dilantik menjadi Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, ia terus menyusun konsep wisata yang dapat meningkatkan kembali pariwisata dan ekonomi kreatif di Aceh.

Hal itu terbukti, adanya event-event yang digelar tak hanya di satu tempat, namun juga di semua kabupaten/kota di Aceh. Sebab, semua kabupaten/kota di Aceh memiliki kekayaan wisata yang tak habis-habisnya.

Selain itu, Disbudpar Aceh juga bersilaturahmi dengan Bank Indonesia (BI) Perwakilan Aceh. Dalam kesempatan itu, Almuniza, mengatakan upaya BI Aceh selama ini meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional, salah satunya dengan mengembangkan produk kreatif lokal, sejalan dengan program Pemerintah Aceh

"Kita optimis kolaborasi antara Pemerintah Aceh dengan Bank Indonesia dalam meningkatkan industri pariwisata dan ekonomi kreatif syariah mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat khususnya Aceh," kata Almuniza Kamal, Selasa, 19 Juli 2022 lalu.

Menparekraf Puji Desa Wisata Ulee Lheue Masuk 50 Besar ADWI 2022

Gampong (Desa) Ulee Lheue, Banda Aceh masuk dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022. Menparekraf, Sandiaga Uno, melihat langsung potensi wisata Ulee Lheue saat kunjangan kerja ke Banda Aceh, Agustus 2022 lalu.

Bekas Wakil Gubernur DKI Jakarta itu, mengaku takjub dengan perkembangan desa wisata Ulee Lheue yang terus berkembang dan indah. Padahal lokasi ini porak poranda diterjang musibah tsunami pada 2004 silam.

"Gampong Ulee Lheue memang menarik, potensi wisata alam dan budayanya luar biasa, kaya akan sejarah jika dikaitkan dengan tsunami dan wisata religi. Selamat buat Gampong Ulee Lheue yang tembus 50 desa wisata terbaik ADWI 2022," kata Sandiaga, Kamis, 4 Agustus 2022 lalu.

Wisata Pantai Pasir Putih Lhokme, Aceh Besar. Foto: Razi/RMOLAceh.

Sementara itu, Kadisbudpar Aceh, Almuniza Kamal, menyebutkan pemerintah akan terus memberikan pendampingan dalam mengembangkan potensi Desa Wisata Ulee Lheue guna menjadu destinasi wisata unggula.

"Pemerintah Aceh selalu mendukung Gampong Wisata Ulee Lheue untuk terus berinovasi menjadi desa wisata terbaik, sehingga mampu membangkitkan sektor perekonomian warga dan UMKM," ujar dia.

Penerbangan Internasional di Bandara Internasional SIM Kembali Dibuka

Pemerintah Indonesia kembali membuka rute penerbangan internasional rute Banda Aceh-Kuala Lumpur melalui Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang, Aceh Besar. Hal ini tak terlepas dari lobi Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Achmad Marzuki ke Pemerintah Pusat.

Kala itu, Achmad Marzuki bertemu Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, untuk meminta Bandara SiM dapat dibuka kembali sebagai pintu masuk penerbangan internasional dengan menerbitkan surat edaran dari Kemenhub dan Satgas Covid-19.

Hal itu dilakukan Marzuki semata-mata untuk mendorong percepatan pertumbuhan perekonomian di Aceh melalui sektor transportasi.

"Mohon kiranya Bapak Menhub bisa mendukung dengan menerbitkan surat edaran," kata Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki dalam pertemuan itu di Kementerian Perhubungan di Jakarta, Selasa, 23 Agustus 2022 seperti dikutip dari keterangan resminya.

Alhasil, pada Oktober 2022, penerbangan dari dan ke luar negeri di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) beroperasi kembali setelah hampir dua tahun terhenti akibat pandemi Covid-19.

Maskapai AirAsia akan melayani penerbangan BTJ-KUL dua kali dalam seminggu dengan jadwal (waktu setempat) sebagai berikut; Senin, KUL-BTJ: 10.20-10.50 dan BTJ-KUL: 11.15-13.45, serta Kamis, KUL-BTJ: 08.05-08.35 dan BTJ-KUL: 09.00-11.35.

Asisten 3 Sekretaris Daerah Aceh, Iskandar yang mewakili Pj Gubernur Aceh, mengapresiasi AirAsia yang telah menjawab permintaan masyarakat Aceh untuk dibuka penerbangab ke Kuala Lumpur.

Hal tu disampaikan Iskandar, saat menyambut kedatangan Direksi Kapital A AirAsia, Dato' Abdul Aziz bin Abu Bakar beserta rombongan dalam penerbangan internasional perdana ke Banda Aceh, Senin, 3 Oktober 2022 lalu.

"Terima kasih dari lubuk hati kami yang paling dalam kepada seluruh keluarga besar AirAsia. Kita berharap frekuensi penerbangan ke Malaysia dapat bertambah tidak hanya 2 kali dalam seminggu," ujar Iskandar.

Dibukanya penerbangan internasional dari dan ke Banda Aceh ini dinilai dapat membawa keberkahan bagi masyarakat Aceh. Dimana, wisatawan mancanegara akan berdatangan ke Aceh untuk berwisata.

Selain itu, pembukaan kembali Bandara SIM sebagai pintu masuk penerbangan internasional, berpotensi banyaknya investor yang bakal berinvestasi di Tanah Rencong.

Sebaliknya, masyarakat yang hendak terbang ke Kuala Lumpur, bisa memangkas waktu tempuh dan ongkos yang tak begitu mahal. Selama ini, warga Aceh yang ingin ke Malaysia, terpaksa harus terbang melalui Bandara Internasional Kualanamu, Deliserdang Sumatera Utara.

Salah seorang pengusaha Aceh, Nahrawi Noerdin, menyebutkan dibukanya kembali penerbangan internasional ke Aceh, akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi Aceh terutama sektor pariwisata.

Dia menjelaskan, selain kedekatan secara budaya dan letak geografis, warga Malaysia juga sangat menyukai wisata religi dan kuliner yang tersaji di Aceh. Tidak hanya untuj tujuan wisata, namun perjalanan bisnis juga banyak dilakukan oleh pebisnis asal negeri jiran itu.

"Sebelum pandemi penerbangan Aceh-Malaysia dan sebaliknya selalu penuh. Orang Aceh dan Malaysia saling berkunjung baik untuk tujuan wisata maupun bisnis. Ongkos penerbangan langsung Aceh-Malaysia juga relatif lebih murah," kata Nahrawi Noerdin, Senin 16 Mei 2022 lalu.

Kini, sektor pariwisata Aceh sudah kembali menggeliat dan dampaknya terus dirasakan oleh para pelaku UMKM yang selama ini terpuruk. Berbagai kegiatan peningkatan karya UMKM juga terus digelar oleh pemerintah.

Pemerintah Aceh terus berbenah dari segala sektor untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi rakyat Aceh. Berbagai pembangunan infrastruktur terus menunjukkan progres yang membanggakan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Aceh.

Pemerintah juga menggandeng semua pihak untuk melakukan itu, baik perbankan yang ada di Aceh yakni Bank Aceh Syariah (BAS) dan Bank Indonesia Syariah (BSI) dalam peningkatan kapasitas Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang bisa diakses dengan kartu debit berlogo VISA.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Almuniza Kamal, mendukung dan menyambut baik peningkatan layanan BSI melalui upgrade mesin ATM. Sehingga dapat digunakan oleh wisatawan yang memiliki kartu ATM berlogo untuk bertransaksi.

"Kita mendukung dan berterima kasih kepada BSI yang telah meningkatkan pelayanan perbankan untuk kemudahan turis mancanegara. Semoga peningkatan layanan ATM ini ke depannya semakin diperluas hingga menyasar seluruh kabupaten/kota di Aceh," ujar Almuniza, dalam keterangan tertulis, Kamis, 6 Oktober 2022.

Memasukkan Aceh ke dalam list perjalanan wisata adalah hal yang wajib. Sebab Aceh memiliki banyak lokasi wisata, kuliner yang menggugah lidah, alam yang indah, pantai yang eksotis, budaya hingga adat istiadat yang masih kental.