Pengusaha Bangun Pabrik Pembeku Ikan di Lampulo Banda Aceh

Direktur CV Fishnery Indo Makmur, Erly Wadi (Tengah kanan), pembina pasantren sekaligus Imam Mesjid Lhoknga, Tgk Abdul Wahid Al Asyi (tengah kiri), Wakil Direktur CV Fishnery Indo Makmur, Murdani (kiri). Foto: Merza/RMOLAceh.
Direktur CV Fishnery Indo Makmur, Erly Wadi (Tengah kanan), pembina pasantren sekaligus Imam Mesjid Lhoknga, Tgk Abdul Wahid Al Asyi (tengah kiri), Wakil Direktur CV Fishnery Indo Makmur, Murdani (kiri). Foto: Merza/RMOLAceh.

Direktur CV Fishnery Indo Makmur, Erly Wadi, membangun pabrik pembekuan ikan atau cold storage di Pelabuhan Perikanan Samudra (PPS) Kutaraja-Jalan Sisingamangaraja Ujung, Lampulo, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh. Pembangunan ditandai dengan peletakan batu pertama.


Erly Wadi mengatakan, pembangunan pabrik pembeku ikan ini merupakan yang kedua. Karena PPS Lampulo Banda Aceh juga sudah memiliki ruangan pembeku ikan.

"Jadi pabrik ini perkembangan yang kedua," kata Erly, usai peletakan batu pembangunan pabrik pembeku ikan itu, Senin, 23 Januari 2023.

Erly menjelaskan, luas pabrik itu dibangun di atas lahan 50 x 50 meter. Lahan tersebut merupakan lahan milik DKP Aceh.

"Kalau yang mau dibangun sekarang cuman lahannya dibawah DKP, kalau membangun modal sendiri kita," sebut dia.

Untuk ruang penyimpanan, kata Erly, pabrik pembeku ikan itu mampu menyimpan ikan dengan kapasitas 200 ton. Durasi pembekuan hanya membutuhkan waktu 15 jam.

Erly mengatakan, untuk mesin Air Blast Freezer (ABF) atau alat pembeku ikan, pihaknya memiliki empat unit dengan masing-masing per ABF mampu menyimpan sebanyak lima ton ikan.

"Untuk kapasitas 20 ton, di bawah minus 40 derajat setelah masak di minus itu, dipacking dan distabilkan di ruangan minus 20 derajat," kata Erly.

Erly menargetkan, pembangunan pabrik pembeku ikan itu selasai dalam waktu lima bulan. "Mulai besok sudah bisa bekerja,dan targetnya jangka lima bulan," sebut Erly.

Harapannya, kata Erly, pembangunan cold storage ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat setempat, terutama kepada para nelayan. Sekaligus membuka lapangan kerja.

"Dengan seiring perkembangan industri perikanan tentunya penangkapan masyarakat bisa meningkatkan angka pengangguran bisa dikurangi," kata dia.

Sedangkan untuk kapasitas tenaga kerja pada pabrik yang akan dibangun, Erly akan memperkerjakan sebanyak 80 orang karyawan. "Kurang lebih semua jumlahnya karyawan kita ada 500 orang digabung dengan pabrik yang ada di IDI dua pabrik," ujar dia.

Erly berterimakasih ke Kepala Dinas DKP Aceh, Aliman, karena telah menyediakan lahan untuk pembangunan pabrik pembekuan ikan miliknya. "Kita ucapkan terimakasih dengan kepala dinas yang menyediakan lahan dengan sistema kontrak per lima tahun," ucap dia.