Peningkatan Kesadaran Imunisasi Rubella Perlu Dukungan Semua Pihak 

Ketua umum Forum Partisipasi Masyarakat untuk Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Aceh (Puspa Aceh) Keumalahayati, Michael Octaviano. Foto: Ist untuk RMOLAceh.
Ketua umum Forum Partisipasi Masyarakat untuk Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Aceh (Puspa Aceh) Keumalahayati, Michael Octaviano. Foto: Ist untuk RMOLAceh.

Ketua umum Forum Partisipasi Masyarakat untuk Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Aceh (Puspa Aceh) Keumalahayati, Michael Octaviano menyebutkan ada sejumlah sederhana untuk menyakinkan pentingnya imunisasi Rubella kepada masyarakat Aceh. Salah satunya Pemerintah Aceh melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh menggandeng lembaga lain.


"Paling utama mengajak dan mengikutsertakan para ulama dan Teungku yang ada di masyarakat. Dalam hal sosialisasi pencegahan pentingnya imunisasi itu, ulama dan tengku tidak bisa ditinggalkan, karena pengaruhnya untuk masyarakat di Gampong luar biasa," kata Michael, kepada Kantor Berita RMOLAceh, Kamis, 16 Maret 2023.

Selain itu sosialisasi pentingnya Imunisasi juga bisa dilakukan dengan memanfaatkan sejumlah teknologi seperti media sosial. Hal ini menurut Michael akan sangat membantu, apalagi jika mengajak kerja sama para selebriti instagram yang memiliki pengikut banyak. 

"Seperti edukasi melalui tiktok dan instagram yang punya peluang dapat ditonton oleh masyarakat, ajak orang-orang berpengaruh, selebgram," ujar Michael.

Menurut Michael, selebgram jangan hanya untuk mempromosikan wisata, tapi juga untuk mengkampanyekan pentingnya imunisasi. "Sangat efektif, sebab pengikut mereka itu banyak, sampai ratusan ribu, bisa diminta untuk menjadi relawan terhadap pentingnya imunisasi Rubella," ujarnya.

Michael mengatakan bahwa Dinkes Aceh juga perlu memberikan informasi bahaya Rubella dengan memasang spanduk di perkampungan. Dalam spanduk tersebut diberikan penjelasan terkait efek samping yang akan terjadi pada bayi dan generasi Aceh jika tidak diimunisasi vaksin Rubbela.

"Karena apapun rujuan kita dalam hidup ini, Syari'at Islam mengajarkan kita menciptakan generasi yang beriman, bertaqwa dan tangguh, kalau mereka (anak) saja tidak sempurna bagaimana mereka menjadi sebuah pemimpin, menjadi khalifah kedepannya," tutur Michael.

Pemerintah Aceh kata Michael juga punya banyak sekali program-program bantuan yang diberikan oleh Pemerintah kepada masyarakat, contohnya seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan bantuan non tunai. Saat bantuan itu diberikan, warga juga harus diberi sosialisasi pencegahan untuk penyakit Rubella, meliputi upaya yang harus dilakukan, dan langkah untuk mengajarkan warga hidup sehat.

"Itu lebih efektif karena masyarakat kita, atas nama bantuan itu pasti akan rame datang, tapi jangan hanya diberi bantuan langsung pulang, tapi dilakukan dulu sosialisasi terhadap pentingnya imunisasi rubella," ujarnya.

Micahel juga mengapresiasi kinerja Pemerintah khususnya Dinkes Aceh dalam berupaya memberikan imunisasi kepada masyarkaat. Menurutnya, program-program yang selama ini dilakukan Dinkes Aceh jangan hanya dianggap sebagai tugas Dinkes. Sebab semua aspek harus saling bekerjasama untuk mewujudkan generasi Aceh sehat. 

Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) seperti Dinas Sosial, Dinas Pendidikan, Dinas Syariat Islam, Badan Pemberdayaan Gampong, Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) dan Dinas  pendidikan Dayah juga bisa turut serta.

"Biar terintegrasi, jika sendiri-sendiri nggak efektif tapi semua sektor Dinas dijadikan satu, sehingga kita dapat mewujudkan zero (nol) Rubella untuk Aceh," ujarnya.

Terakhir Michael menyarankan agar para pelaku yang ikut menyukseskan dalam menumbuhkan kesadaran pentingnya imunisasi Rubella dapat diberikan penghargaan.