Penunjukan Muslim sebagai Ketua Partai Demokrat Aceh Dinilai Penuh Tantangan

Penunjukan Muslim oleh petinggi Partai Demokrat. Foto: Dokumentasi Partai Demokrat.
Penunjukan Muslim oleh petinggi Partai Demokrat. Foto: Dokumentasi Partai Demokrat.

Pengamat politik dari Universitas Syiah Kuala (USK), Effendi Hasan, menilai penunjukan Muslim sebagai Ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Partai Demokrat Aceh merupakan tantangan besar. Muslim harus meningkatkan elektabilitas Partai Demokrat.


"Tantangan ini harus di hadapi oleh Muslim. Dia layak dan cocok, sebagai kader yang muda inovatif progresif untuk mempertahankan elektabilitas Partai Demokrat pada pemilu 2024," kata Effendi Hasan kepada Kantor Berita RMOLAceh, Selasa, 23 November 2021.

Menurut Effendi, secara politis jabatan sebagai ketua Demokrat Aceh, merupakan tantangan untuk membuktikan bahwa, selama memimpin Demokrat mampu meningkatkan elektabilitas Partai Demokrat. Terutama untuk memperoleh kursi yang lebih banyak, apalagi untuk 2024.

Muslim ditetapkap sebagai Ketua DPW Partai Demokrat Aceh berdasarkan hasil uji kelayakan dan kepatutan (fit and propertest) oleh Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Demokrat. Sementara Nova Iriansyah, ditarik ke DPP Partai Demokrat.

"Hasil fit and propertest DPP pasti sudah melihat mungkin Muslim lebih layak untuk memimpin Partai Demokrat Aceh," ujar Effendi.

Menurut Effendi, Partai Demokrat Aceh memiliki banyak kader-kader terbaik untuk bisa memenuhi jabatan strategis. Sehingga pada 2024 mampu mempertahankan, bahkan menambah kursi untuk Partai Demokrat.

Mengingat tantangan pemilu 2024 besar tantangan itu, kata dia, perlu kader-kader yang terbaik dan memiliki kekuatan besar. Demikian untuk mempertahan kursi serta nama baik DPR Aceh, DPR-RI.