Penyuluh Agama Islam Garda Terdepan Satukan Umat

Kegiatan Penguatan Moderasi Beragama dan Wawasan Kebangsaan bagi Penyuluh Agama Islam Angkatan V, di Dekranasda, Gampong Gani, Aceh Besar. Foto: Ist.
Kegiatan Penguatan Moderasi Beragama dan Wawasan Kebangsaan bagi Penyuluh Agama Islam Angkatan V, di Dekranasda, Gampong Gani, Aceh Besar. Foto: Ist.

Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam (Kasi Bimas) Islam, Akhyar, mengatakan penyuluh agama Islam merupakan garda terdepan Kementerian Agama (Kemenag) yang menyampaikan pesan negara dengan bahasa agama, termasuk bersikap moderat dalam beragama.


Menurut dia, moderasi beragama adalah toleransi dalam perbedaan dan perbedaan dapat menjadi kekuatan bagi Indonesia.

"Tidak perlu dipersoalkan perbedaan, karena ini khazanah dan rahmat bagi muslim," kata Akhyar, saat membuka Kegiatan Penguatan Moderasi Beragama dan Wawasan Kebangsaan bagi Penyuluh Agama Islam Angkatan V, di Dekranasda, Gampong Gani, Aceh Besar, Kamis, 11 Agustus 2022.

Akhyar mengatakan Kemenag Aceh Besar sangat intens memberikan masukan bagi penyuluh agama untuk penguatan moderasi beragama. "Artinya, kami tidak ingin ada hal yang sifatnya cabang (furu') diperdebatkan, karena itu sudah selesai dan final. Maka tugas penyuluh agama menyampaikan amanah negara untuk menghargai perbedaan," ujar Akhyar.

Akhyar menjelaskan, ini merupakan program strategis pemerintah, sebab pemerintah sangat serius menguatkan moderasi beragama untuk menciptakan kedamaian di Indonesia.

"Sekali lagi, moderasi beragama bukan menciptakan hal baru, tetapi mengaplikasi nilai-nilai agama dalam keseharian dan bernegara," kata Akhyar.

Akhyar juga mengingatkan, sekarang penyalahgunaan narkoba makin ganas dan memprihatinkan. Maka ini menjadi ladang dakwah bagi penyuluh agama untuk menjaga keluarga dan masyarakat dari ancaman negatif narkoba. "Minimal kita jaga diri dan keluarga," kata Akhyar.

Sementara Ketua Panitia, Muhamamd Nur, mengatakan pelatihan ini yang terakhir dilaksanakan Seksi Bimas Islam Kemenag Aceh Besar. Ada dua kecamatan yang tidak terealisasi tahun ini, yaitu Masjid Raya dan Kuta Malaka. Namun tahun depan akan diprioritaskan.

"Mohon ikut kegiatan ini hingga akhir, karena tidak semua mendapat kesempatan yang sama," kata Nur.