Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden mengatakan, konflik antara Moskow dan Kyiv hampir memasuki delapan bulan. Dia hakul yakin, Presiden Rusia Vladimir Putin berada dalam posisi yang sulit.
- WNI Ceritakan Trauma dan Kengerian Perang di Ukraina
- Belajar dari Rusia, China Bisa Saja Luncurkan Serangan Cepat ke Taiwan
- Sejumlah Pelayanan Rumah Sakit Eropa Diserang Hacker Rusia
Baca Juga
"Saya pikir Vladimir Putin menemukan dirinya dalam posisi yang sangat sulit," kata Biden saat konferensi pers tentang harga gas, Kamis, 20 Oktober 2022.
"Apa yang mencerminkan bagi saya tampaknya satu-satunya alat yang tersedia baginya adalah untuk secara brutal menyiksa warga negara Ukraina, warga Ukraina, untuk mencoba mengintimidasi mereka agar menyerah," kata Biden, seperti diberitakan sumber Kantor Berita Politik RMOL.
Pernyataan Biden muncul beberapa jam setelah Putin menandatangani dekrit tentang penerapan darurat militer di wilayah Donetsk, Kherson, Luhansk dan Zaporizhzhia, yang baru-baru ini bergabung dengan Rusia lewat referendum.
Pasukan Kyiv telah membuat kemajuan dalam beberapa pekan terakhir, sementara Moskow memanggil lebih banyak cadangan dan meluncurkan serangan baru di Ukraina, termasuk ibu kota negara Kyiv.
Konflik kedua negara semakin memanas menyusul ledakan di jembatan strategis yang menghubungkan Rusia ke Krimea pekan lalu.
- Gerhana AS Momentum Terang Indonesia?
- Kembali ke Masa Lalu: Perang Dingin Eropa Abad 21
- Vladimir Putin Menang Telak di Pilpres Rusia