Perayaan Lebaran di Dusun Thekelan, Potret Nyata Kerukunan Beragama

Perayaan di Dusun Thekelan. Foto: RMOLJateng.
Perayaan di Dusun Thekelan. Foto: RMOLJateng.

Di pinggang Gunung Merbabu, tepatnya di Dusun Thekelan, Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, kerukunan umat beragama bukan sekadar jargon. Tapi terwujud nyata dalam kehidupan masyarakat.


Sejak pemerintahan mengizinkan masyarakat merayakan Idulfitri dan mudik ke kampung halaman, seluruh masyarakat Dusun Thekelan mensyukurinya dengan menggelar halal bihalal saling bersalaman, memaafkan di sepanjang jalan desa setempat.

Menarikanya, meski menjadi minoritas, umat Kristen dan Katholik, Budha dan Hindu justru bersemangat ikut merayakan Lebaran bersama warga Muslim setempat.

Kebersamaan itu mereka wujudkan saat saling memberikan ucapan selamat dari umat mayoritas di kawasan yang terletak di ketinggian 1.600 meter di atas permukaan laut itu.

"Desa kami terkenal toleransi antarumat beragamanya yang sangat tinggi. Seperti terlihat saat perayaan lebaran, umat Kristen-Katholik Thekelan, Budha dan Hindu ikut merayakan dan mengucapkan selamat Lebaran dan saling memanfaatkan," ujar Kepala Dusun Thekelan, Supriyo, dikutip Kantor Berita RMOLJateng, Rabu, 4 Mei 2022.

Tradisi saling berucap salam ini dilakukan setiap perayaan keagamaan yang ditetapkan pemerintah.

"Jika umat Budha dan Islam merayakan keagamaan masing-masing, ya memberikan selamat. Kerukunan dan keharmonisan bergama terlihat sejuk ini tak pernah menjadi perdebatan di dusun kami," kata dia.

Antuasisme warga terlihat dari antrean sejak pagi di jalan dusun nan menanjak, padahal tak semuanya yang berbaris itu adalah warga Muslim. Mereka berbaris rapi memberikan ucapan selamat lebaran.

Sebelumnya, hal senada juga disampaikan Ketua agama Islam Sariman. Ia menambahkan adanya tradisi ini menjadikan warga Desa Thekelan hidup rukun dengan umat agama lainnya dan saling berdampingan.