Pemerintah terus menggenjot percepatan perbaikan gizi masyarakat dalam rangka mendukung program nasional untuk mewujudkan sumber daya manusia (SDM) unggul dan berkualitas. Salah satunya yaitu melalui intervensi yang mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
- Menyusui Standart Emas Makanan bagi Anak
- Gubernur Ingin Pj Wali Kota Langsa Tekan Stunting dan Inflasi
- Pj Wali Kota Sabang Minta OPD Sering Turun Lapangan
Baca Juga
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Agus Suprapto, mengatakan penguatan percepatan penurunan stunting harus dimulai dari hulu ke hilir.
“Masalah stunting itu bukan ngomong bayi ya, tapi sekarang fokusnya pada hulunya. Intervensi yang dapat dilakukan untuk memperbaiki gizi adalah fokus mulai dari hulu,” kata Agus Suprapto di Banda Aceh, Kamis, 28 Juli 2022.
Ia menyebutkan, percepatan penurunan stunting yang harus dimulai dari hulu dengan pendekatan intervensi yang dimulai sejak remaja, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, anak usia 0-59 bulan.
Menurut Agus, kegiatan Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting (RAN PASTI) ini untuk mengimplementasikan dan memberikan pengarahan terkait penurunan stunting sampai ke tingkat desa.
Agus menjelaskan berdasarkan Perpres Nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting dan peraturan ini merupakan wujud komitmen pemerintah dalam mempercepat pencapaian target penurunan stunting menjadi 14 persen pada 2024.
Variasi tiap daerah tentang persentase beda-beda. Namun untuk Indonesia, Agus menilai kunci mencapai angka 14 persen sesuai perintah presiden adalah penguasaan lapangan. Ada tiga cara menurut Agus yang bisa dilakukan untuk mempercepat penurunan stunting. Pertama, setiap sasaran harus teridentifikasi dengan jelas dan itu dilaksanakan dengan pendataan keluarga pada 2021.
Kemudian, pengorganisasian pelaksanaan dengan pembentukan tim percepatan penurunan stunting hingga sampai ke tingkat desa. Kemudian anggaran. Anggaran untuk program ini harus dipilah agar tertata dengan baik.
- Fahri Hamzah: Indonesia Butuh Sosok Pemimpin yang Paham Aceh dan Papua
- Aceh Miliki Sejarah Penting secara Politik Maupun Geografis
- R Gautama Wiranegara, Sejatinya Tentara Rakyat