Peringatan tentang Letusan Semeru Disampaikan Sejak Rabu lalu

Abu vulkanik Gunung Semeru. Foto: ist
Abu vulkanik Gunung Semeru. Foto: ist

Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api wilayah Barat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kementerian ESDM, Nia Khaerani, membantah tudingan yang menyebutkan mereka lalai memantau perkembangan Gunung Semeru. 


Nia mengatakan PVMBG memasang sejumlah alat-alat canggih untuk memantau aktivitas salah satu gunung api paling aktif di Indonesia itu. Di setiap gunung berapi, kata Nia, pihaknya memantau menggunakan alat seismik, ada CCTV, ada peralatan deformasi.

“Datanya itu kami pantau selama 24 jam, direkam. Kemudian di setiap gunung api aktif kami juga membangun namanya pos pengamatan gunung api, di dekat gunung api,” ucap Nia seperti dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL, Ahad, 5 Agustus 2021.

Untuk Gunung Semeru, kata Nia, PVMBG telah memantau adanya aktivitas vulkanologi. Hal itu sudah diinformasikan oleh petugas pos pantau Gunung Semeru kepada seluruh stakeholder yang terkait guna memitigasi masyarakat akan bahaya dampak dari letusan gunung semeru.

Rabu lalu, pihaknya telah menginformasikan lewat grup percakapan whatsaap yang diikuti oleh BPBD, Pemda dan relawan terkait guguran dari Gunung Semeru. Setelah mendapatkan gejala vulkanologi Gunung Semeru tersebut, petugas PVMBG di pos pantau Gunung Semeru memberikan informasi terkini kembali lewat WA Grup yang anggotanya merupakan para petugas SAR dan juga pemerintah daerah setempat.

Sehari kemudian, petugas PVMBG di lapangan memberikan peringatan tentang kemungkinan letusan. Mereka meminta masyarakat, khususnya penambang di Kali Kobokan, Kali Bang, dan Kali Sara, untuk tidak beraktivitas di sungai-sungai itu. 

Akibat letusan Gunung Semeru, 13 orang dilaporkan meninggal dunia dan sedikitnya 41 orang terkena luka bakar. Saat ini, otoritas kebencanaan nasional di Lumajang, Jawa Timur, mengidentifikasi korban yang meninggal dunia dengan luka bakar. Proses pencarian terhadap korban letusan Semeru juga terus dilakukan hingga saat ini.