Peringati IWD, Pemerintah Diminta Perhatian Khusus untuk Perempuan

Ilustrasi: kompas.
Ilustrasi: kompas.

Direktur Aceh Women’s for Peace Foundation (AWPF), Irma Sari, meminta pemerintah agar lebih perhatian dalam pemenuhan hak-hak perempuan dan mempercepat kesetaraan.

“Kita melihat masih banyak kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan. Khususnya kekerasan seksual yang terjadi di Aceh/kabupaten Bener Meriah,” kata Irma Sari, menyambut hari International Women's Day, Senin, 8 Maret 2021. 

AWPF, kata Irma, menantang dan menyerukan bias terhadap ketidaksetaraan gender. Oleh karena itu, semua dapat memilih untuk mencari dan merayakan pencapaian wanita.

Irma mengatakan secara kolektif, perempuan semua dapat membantu menciptakan dunia yang inklusif. Dari tantangan, kata dia, datanglah perubahan. Karena itu, kata Irma, gerakan perlawanan yang harus dijalankan.

Mewakili perempuan di Aceh, kata Irma, berharap ada kebijakan khusus terhadap perempuan. AWPF, kata Irma, meminta perhatian lebih tersebut dengan merancang UU untuk penanganan kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan.

"Seperti, penghukuman yang tepat terhadap pelaku kekerasan seksual dan pemenuhan hak korban," kata Irma. 

Irma meminta agar Pemerintah Daerah untuk lebih memberikan perhatian khusus untuk isu-isu perempuan. semisal dialog interaktif dan penganggaran). Pemerintah Pusat, kata Irma, segera mengesahkan rancangan undang-undang penghapusan kekerasan seksual (RUU PKS).