Sejumlah anak muda yang tergabung dalam volunteer Yayasan Hutan Alam Lingkungan Aceh (HAkA) melakukan aksi kampanye melalui mural pada peringatan Hari Badak Sedunia (World Rhino Day) di Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh, Rabu, 22 September 2021.
- Ratu Elizabeth II Meninggal Dunia Diusia 96 Tahun
- Jasad Pria Asal Pidie Ditemukan Mengapung di Deah Geulumpang
- 20 Daerah Aliran Sungai di Aceh Mengalami Kerusakan
Baca Juga
Volunteer HAkA Sumatra, Raja Mulkan Azhari, mengatakan melalui kampanye itu lembaganya ingin meningkatkan rasa peduli masyarakat terhadap pelestarian Badak Sumatra.
“Sebab untuk saat ini, Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) yang berada di Provinsi Aceh merupakan tempat terakhir dalam upaya pelestarian Badak Sumatera. Sebagai generasi muda Aceh, kita dapat mengambil peran aktif dalam upaya pelestarian badak sumatera," kata Raja, di Banda Aceh, Rabu, 22 September 2021.
Raja menyebutkan kegiatan itu dilakukan karena kondisi badak Sumatera saat ini berada ditingkatan Critically endangered (sangat terancam punah). Dengan kata lain, selangkah mendekati Extinct in the wild (punah di alam liar).
Menurut dia, hal itu disebabkan oleh berbagai factor. Seperti, perambahan hutan, kehilangan habitat, perburuan, hingga lambatnnya proses regenerasi.
Staff Communication Officer Yayasan HAkA, Riski, mengatakan kini populasi BAdak Sumatra di hutan disebut kritis. Penyebabnya, semakin maraknya aktivitas ilegal kehutanan.
Padahal, kata dia, Badak Sumatera berperan penting dalam menjaga keseimbangan dan kualitas ekosistem hutan. Sebab, badak sendiri menjadi satwa kunci dalam menyebar biji di hutan.
"Salah satu upaya yang bisa kita lakukan bersama adalah dengan terus menceritakan pentingnya keberadaan Badak Sumatera agar timbul rasa kepedulian untuk melindunginya," ujar Riski.
- HAkA Sebut Sistem Pengelolaan Air di Aceh Sudah Rusak
- Disdik Aceh Resmikan Program Penanaman Satu Juta Pohon
- Besok Masyarakat Bunin dan Mahasiswa akan Gelar Aksi di BPN dan DPR Aceh