Perlu Pendekatan Keagamaan dan Kearifan Lokal untuk Penanganan Polio

Ilustrasi imunisasi Polio. Foto: net.
Ilustrasi imunisasi Polio. Foto: net.

Manager kasus Pulih Aceh, Siti Maisyarah menilai perlu upaya edukasi untuk menumbuhkan kesadaran pentingnya imunisasi atau vaksin polio di kalangan masyarakat khususnya orang tua di Aceh. Edukasi tersebut akan sangat tepat jika dilakukan melalui pendekatan keagamaan dan kearifan lokal.


"Kemudian sarana dan prasarana harus ditingkatkan, di dekatkan akses kesehatan," ujar Siti Maisyarah kepada Kantor Berita RMOLAceh, Ahad, 30 April 2023.

Selain itu Siti juga meminta agar Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh terus memaksimalkan kinerja Sumber Daya Manusia (SDM) petugas yang siap melayani dan memberikan konseling, kepada keluarga yang masih ragu untuk memberikan imunisasi Polio pada Anak.

"Ada monitoring, kunjungan ke rumah atau visit ke keluarga untuk memantau perkembangan pemberian imunisasi," ujarnya.

Menurut Siti, dalam upaya  memusnahkan penyakit Polio juga diperlukan jaminan sosial yang inklusi. Hal tersebut harus dipastikan berjalan tepat sasaran. 

"Peran edukasi lewat media juga sangat diperlukan," ujar wanita yang juga salah satu tim penilaian kota layak anak tingkat Provinsi ini.

Pulih Aceh sendiri menurut Siti,  berharap Pemerintah Aceh beserta pemangku kepentingan lainnya dapat memberikan jaminan kesehatan prima kepada penyintas Polio, terutama bagi anak yang sudah mengalami lumpuh layu permanen.

"Karena mereka termasuk anak istimewa yang berkebutuhan khusus," ujarnya.

Menurut Siti, para penyintas Polio harus didampingi dengan menyediakan pusat rehab medik atau fisioterapi, sehingga kalau ada kemungkinan tidak bisa sembuh dapat difasilitasi dengan kursi roda atau alat bantu lain. 

"Selanjutnya adalah menciptakan lingkungan masyarakat dan keluarga yang kuat, dari sisi ekonomi karena rentan dan beresiko," ujar Siti.