Pidato di PBB, Zelensky: Rusia Harus Dapat Hukuman yang Setimpal

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenksy. Foto: net.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenksy. Foto: net.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenksy mendesak Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk memberikan hukuman yang setimpal atas kejahatan perang yang dilakukan oleh Rusia.


Hal itu ia sampaikan dalam pidato yang direkam dan disiarkan selama Sidang Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat (AS), kemarin.

Zelensky mengatakan Kyiv memiliki rencana lima poin untuk membangun perdamaian yang tahan lama, tetapi menolak saran bahwa negaranya harus mengadopsi netralitas. Dia juga mengesampingkan proposal perdamaian selain rencana yang diusulkan oleh Ukraina.

Zelensky menyebyr lima syarat perdamaian yang tidak dapat dinegosiasikan termasuk hukuman atas agresi Rusia, pemulihan keamanan Ukraina, dan integritas teritorial dan jaminan keamanan.

"Ini adalah butir pertama dari formula perdamaian kita. Butir yang komprehensif. Hukuman. Hukuman untuk kejahatan agresi. Hukuman untuk pelanggaran perbatasan dan integritas teritorial. Hukuman yang harus ada sampai perbatasan yang diakui secara internasional dipulihkan," kata Zelensky, seperti diberitakan Kantor Berita Politik RMOL.

Zelensky menjelaskan penyelesaian dapat terjadi atas dasar yang berbeda dari formula perdamaian Ukraina.

"Apa yang tidak ada dalam formula kami? Netralitas. Mereka yang berbicara tentang netralitas, ketika nilai-nilai kemanusiaan dan perdamaian diserang, berarti lain," ujar Zelensky. "Semakin jauh teror Rusia mencapai, semakin kecil kemungkinan bahwa siapa pun di dunia akan setuju untuk duduk di satu meja dengan mereka.”

Pidato Zelensky datang beberapa jam setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan bahwa Rusia akan memulai mobilisasi militer, dengan pasukan cadangan akan dipanggil untuk dinas militer.

Putin bersumpah untuk "membebaskan" Provinsi Donbas di Ukraina timur, dan menyusun rencana untuk pencaplokan resmi wilayah yang direbut dari Ukraina sejak invasi Rusia dimulai pada Februari.