Pimpinan BAS yang Baru Diharapkan Bikin Perbankan Aceh Berwarna

Bank Aceh. Foto: ist.
Bank Aceh. Foto: ist.

Akademisi Universitas Syiah Kuala (USK) Profesor Mukhlis Yunus, mengatakan pimpinan Bank Aceh Syariah (BAS) diharapkan menjadi agent of development. Menurutnya, tidak cukup jika hanya mengandalkan pada kapasitas Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang konsumennya masih dominan.


“Kedepan kita giring Bank Aceh juga mengambil terhadap kredit KUR, memfasilitasi UMKM,” kata Mukhlis Yunus kepada Kantor Berita RMOLAceh, Kamis, 2 Maret 2023.

Dia menjelaskan, keterbukaan perlu dituntut sehingga masyarakat mendapatkan yang terbaik, sebab ini adalah bank orang Aceh.

“Sahamnya milik pemerintah kabupaten/kota. Kemudian kita lihat RUPS, apakah kita tidak perlu mengawal? Siapa yang terlibat? Siapa yang mewarnai?” ujarnya.

Dia menyebutkan, sangat menghargai beberapa prestasi penting yang diterima Bank Aceh dan saat ini ada beberapa orang luar yang belajar di Aceh.

“Bagaimana pemimpin Bank Aceh ke depan, ia yang mengerti perbankan syariah, paham peraturan OJK, Bank Indonesia, paham PP Nomor 54, dan tidak pernah melanggar AD/ART Bank Aceh Syariah," katanya.

Sebelumnya, Juru Bicara (Jubir) Pemerintah Aceh Muhammad MTA, memastikan bahwa Direktur Utama (Dirut) Bank Aceh Syariah (BAS) yang baru berasal dari kalangan internal.

MTA menyebutkan, bahwa pengumuman resmi akan dilakukan oleh Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Achmad Marzuki. RUPS rencananya akan digelar pada minggu pertama bulan Maret 2023 ini.

"Iya benar (Dirut BAS dari kalangan internal), secara khusus nanti akan diumumkan Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Achmad Marzuki sebagai Pemegang Saham Pengendali (PSP) dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)," kata Muhammad MTA saat dikonfirmasi Kantor Berita RMOLAceh, Senin, 27 Februari 2023.