Pj Gubernur Sebut Program Kartu Prakerja Bermanfaat bagi Angkatan Kerja di Aceh

Seminar “Kartu Prakerja Fest-Mini Temu Raya Aceh” yang digagas Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja dan Lembaga Pelatihan Kelas.com, di Amel Convention Hall, Banda Aceh. Foto: RMOLAceh.
Seminar “Kartu Prakerja Fest-Mini Temu Raya Aceh” yang digagas Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja dan Lembaga Pelatihan Kelas.com, di Amel Convention Hall, Banda Aceh. Foto: RMOLAceh.

Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, menyebutkan program kartu prakerja bermanfaat bagi angkatan kerja di Aceh. Karena dapat membantu angkatan kerja yang sedang mencari kerja, serta dapat meningkatkan kompetensinya dalam berbagai bidang.


“Program kartu prakerja sesuai dengan cita-cita Pemerintah Aceh dalam mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) Aceh,” kata Achmad Marzuki, dalam seminar “Kartu Prakerja Fest-Mini Temu Raya Aceh” yang digagas Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja dan Lembaga Pelatihan Kelas.com, di Amel Convention Hall, Banda Aceh, 23 November 2022.

Achmad mengatakan, dengan adanya kartu prakerja diharapkan angkatan kerja mampu bersaing dalam duni kerja dan mengukir prestasi. Baik tingkat daerah, bahkan nasional.

Selama hampir tiga tahun beroperasi, kata Achmad, program kartu prakerja telah menjangkau 440 ribu orang penerima manfaat dari Aceh. Jumlah se-Indonesia yaitu 16,4 juta penerima manfaat dari 514 kabupaten/kota.

“Total dana insentif tersalurkan ke Aceh mencapai (Rp) 972 miliar,” sebut dia.

Achmad Marzuki berharap momentum seminar hari ini dapat menjadi ajang para alumni kartu prakerja untuk berbagi pengalaman. Sehingga dapat memanfaatkan program ini.

“Kami mendukung sepenuhnya program kartu prakerja di bawah kewenangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, untuk mewujudkan SDM unggul demi kemajuan Indonesia di masa mendatang, khususnya Aceh,” ujar dia.

Selain dihadiri langsung Pj Achmad Marzuki, acara ini juga diikuti lewat virtual oleh Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, serta pejabat lain di lokasi. Di antaranya Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Denni Purbasari; Direktur Operasi Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja, Hengki Sihombing.

Lalu, CEO Kelas.com, William Sutrisna; Kepala Bank Indonesia Perwakilan Aceh, Achris Sarwani; Rektor Universitas Syiah Kuala (USK), Marwan; Ketua PGRI Aceh, Ali Munzir; Ketua Kadin Aceh, Muhammad Iqbal Piyeung, dan Ketua GP Ansor Aceh, Azwar A. Gani. 

Pada kesempatan itu, Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko, mengatakan kartu prakerja merupakan program pemerintah pertama yang dijalankan secara digital 100 persen. Hal itu sejalan dengan arahan Presiden Jokowi, agar pelayanan publik dilakukan dengan cara-cara baru yang inovatif menggunakan teknologi digital. 

“Kartu Prakerja menjadi contoh penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabilitasnya sangat tinggi. Tidak salah jika KPK menyatakan bahwa Kartu Prakerja sebaiknya dijadikan model bagi layanan publik yang lain,” kata Moeldoko. 

Sementara itu, Denni Purbasari meminta angkatan kerja saat ini jangan jadi generasi pengeluh. “Biasakan agar tangan kita tak selalu di bawah. Jadilah generasi yang solutif, minimal jadi solusi untuk diri sendiri, baru kemudian jadi pandu bagi yang lain,” ujar dia.

Sedangkan Harry Koko Priutama, alumni Kartu Prakerja dari Lhokseumawe, yang berstatus sarjana hukum mengatakan dengan adanya program kartu prakerja dan Kelas.com, ia bisa mengembangkan diri dari ahli-ahli keterampilan tertentu yang seringnya hanya ada di ibu kota, tak sampai menjangkau kota-kota terpencil.

“Saya suka ilmu baru dan mencoba hal-hal baru, termasuk menciptakan branding untuk sebuah usaha. Kini, saya merancang beberapa brand lokal UMKM di Lhokseumawe karena pelatihan branding yang saya ikuti. Banyak order, cuan pun bertambah,” katanya.

Testimoni lain datang dari Putri Puspita, ibu rumah tangga di Banda Aceh yang sekarang menghasilkan pendapatan bulanan. Dari awalnya membuat masker, kini Putri mendapat kontrak membuat sprei untuk jumlah besar selama tiga tahun ke depan. “Saya sarankan teman-teman untuk berkembang lebih maju meningkatkan keterampilan diri, seperti yang diajarkan pelatihan-pelatihan Program Kartu Prakerja,” kata Putri.

William Sutrisna mengungkapkan, Kelas.com sangat senang sekali bisa menjadi bagian dari ekosistem kartu prakerja. Kelas.com memiliki visi yang sejalan dengan Program Kartu Prakerja dan mendukung berbagai upaya untuk melakukan akselerasi pendidikan, dan pengembangan sumber daya manusia di Indonesia. 

“Belajar itu tidak ada akhirnya. Setiap manusia selama masa hidupnya harus terus belajar dan berkembang. Perkembangan zaman sangat cepat, sehingga kita harus terus selalu mengembangkan diri sendiri,” sebutnya.

Tiga besar daerah yang menjadi penerima Kartu Prakerja di Aceh yakni Kabupaten Aceh Utara (68.066 peserta), Bireuen (54.176) dan Pidie (43.075). Lima pelatihan yang paling banyak menarik minat penerima kartu prakerja di Aceh yaitu penjualan dan pemasaran (strategi pemasaran dan penjualan, membuat konten pemasaran di sosial media, sukses berbisnis online), gaya hidup (teknik tata rias, belajar merancang busana, belajar merias diri). 

Lalu, makanan dan minuman (mengolah makanan sehat, mengelola usaha warung, membuat aneka roti), manajemen (membangun usaha rintisan (start-up), menentukan dan mendirikan badan usaha, teknik wawancara bagi unit SDM) dan teknik (teknisi listrik, teknisi sistem perangkat keras, teknik menggunakan software editing).

Kegiatan “Kartu Prakerja Fest-Mini Temu Raya Aceh” juga menghadirkan dua praktisi yang berbagi tips sebagai narasumber dialog “UMKM Aceh Siap Naik Kelas” dan “Persiapan Karir,” yakni pemilik usaha sarung khas Aceh “Ija Kroeng” Khairul Fajri dan pakar komunikasi Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh, Hendra Syahputra.