Pj Walikota Didesak Cari Solusi Pencegahan Kasus HIV-AIDS di Banda Aceh

Ilustrasi. Foto: ist.
Ilustrasi. Foto: ist.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPR) Kota Banda Aceh, Musriadi Aswad, mendesak Penjabat (Pj) Wali Kota, Bakri Siddiq, segera mencari solusi pencegahan kasus HIV/AIDS di Banda Aceh. Karena saat ini kasusnya meningkat.


"Kita berharap kasus (HIV/AIDS) jangan dianggap enteng,” kata Musriadi, dalam keterangan tertulis, Sabtu, 1 April 2023.

Menurut Musriadi, jika kasus tersebut tidak dicegah mulai sekarang, makan akan jadi bumerang suatu saat nanti. Karena itu dibutuhkan solusinya, merumuskan strategi untuk menangkal HIV-AIDS di Banda Aceh. 

“Kami prihatin akan bertambahnya kasus kasus baru," ujar dia. 

Untuk itu, Musriadi meminta Dinas Kesehatan Kota Banda untuk meningkatkan skrining (penyaringan) atau deteksi dini pada remaja. Cara ini, menurut dia, efektif untuk mencegah penularan kasus HIV/AIDS agar tidak bertambah setiap tahunnya. 

Kasus HIV/AIDS, kata dia, seperti fenomena gunung es. Kasusnya banyak, namun hanya sedikit yang terdeteksi. Sebab masih banyak yang belum mendeteksi sejak dini.

"Untuk mencegah hal ini terjadi dan meningkatnya kasus HIV/AIDS perlu kepedulian bersama dalam meningkatkan pemahaman terkait dengan penyimpangan perilaku seksual di masyarakat," kata dia. “Juga harus adanya anggaran khusus.”

Sebelumnya, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, Supriyadi, mengatakan sebanyak 198 warga di Banda Aceh terjangkit virus HIV-AIDS. Jumlah itu dihitung sejak 2008 hingga Februari 2023. 

“Kasus itu terdiri dari 161 kasus HIV dan 37 kasus AIDS,” kata Supriyadi kepada Kantor Berita RMOLAceh, Sabtu, 1 April 2023.

Supriyadi menjelaskan, sebagian penderita HIV-AIDS itu bukan warga Banda Aceh. Paling banyak diderita berusia 20-30 tahun. Sebagian ada 40 tahun.

"Cuma tiga tahun belakang ini lebih banyak yang menderita adalah remaja pria dengan faktor resiko prilaku penyimpangan seksual dan homoseksual," sebut dia.

Supriyadi berharap remaja dan dewasa menghindari pengaulan yang mengarah kepada penyimpangan seksual ataupun narkoba. Sehingga penularan virus HIV-AIDS dapat ditekan. 

"Kalau pun sudah pernah melakukan segera lah melakukan pemeriksaan HIV di seluruh pukesmas dan rumah sakit di Banda Aceh," katanya.