Ketua Tim Penggerak PKK Aceh, Dyah Erti Idawati, mengatakan lembaganya berkomitmen menyuarakan hak dan perlindungan terhadap perempuan dan anak. Oleh sebab itu, katanya, kolaborasi dan dukungan semua pihak xasangat dibutuhkan.
- Arab Saudi Bakal Denda Jamaah Haji Tanpa Izin Hingga Rp 39 Juta
- Kerugian Akibat Kebakaran 17 Unit Toko di Baet Aceh Besar Capai Rp 1,5 Miliar
- Pengusir Petugas Vaksinasi di Abdya Diangkat Jadi Inisiator Vaksin
Baca Juga
“Selama ini sudah banyak yang kita perjuangkan hak perempuan dan anak. Alhamdulillah juga sudah ada titik terang atas usaha kita,” ujar Dyah Erti, dalam webinar yang digagas Flower Aceh yang bertajuk “Kontribusi Perempuan Akar Rumput dalam Perdamaian dan Pembangunan Aceh”, kemarin.
Beberapa waktu terakhir, kata Dyah, PKK Aceh bekerjasama dengan Flower Aceh dan juga berbagai organisasi lainnya untuk mengadvokasi masalah anak korban pelecehan seksual. Advokasi tersebut membuahkan hasil hingga memberikan hukuman yang maksimal bagi pelaku.
“Lega sekali perjuangan yang kita lakukan membawa hasil, dan hasil tersebut perlu terus kita kawal agar nantinya menjadi hukuman permanen bagi kasus kekerasan terhadap anak di Aceh,” kata Dyah.
Menurut Dyah, hukuman yang berat bagi pelaku kejahatan seksual bertujuan penting untuk memberi efek jera sehingga kasus yang serupa dapat berkurang hingga tak terjadi lagi di Bumi Serambi Mekkah.
“Kami berharap dengan dukungan semua pihak di Aceh untuk memberi kontribusi positif terhadap perlindungan dan pemenuhan hak perempuan dan anak. Ini juga merupakan bagian dari berperan aktif dalam pembangunan,” ujar Dyah.
Dyah menjelaskan PKK Aceh sendiri selama ini terus mengedukasi kaum perempuan agar berani dan mampu menyuarakan hak nya. Menurutnya perempuan harus berani dan mandiri demi mewujudkan keluarga sejahtera.
- Tanpa Dihadiri DPR Aceh, ARD Gelar Diskusi Pembahasan R-APBA 2024
- Inspektur Aceh Hadiri Launching Desa Antikorupsi 2023 di Penajam Paser Utara
- Pemerintah Aceh Bahas Persiapan Pemilu 2024 dengan DPR RI