Polisi Gagalkan Peredaran Tujuh Kilogram Sabu di Aceh Utara

Kapolres Aceh Utara, AKBP Tri Hardiyanto, menampak barang bukti sabu-sabu pada saat konferensi pers. Foto: ist
Kapolres Aceh Utara, AKBP Tri Hardiyanto, menampak barang bukti sabu-sabu pada saat konferensi pers. Foto: ist

Kepolisian Resor (Polres) Aceh Utara menggagalkan peredaran narkoba jenis sabu sebanyak tujuh kilogram dan tiga tersangka ditangkap di Perumahan Nelayan Gampong Ulee Rubek Barat, Kecamatan Seunuddon, Aceh Utara.


Kapolres Aceh Utara, AKBP Tri Hadiyanto, mengatakan kepolisian juga mengamankan beberapa barang bukti, dua unit sepeda motor sport merek Yamaha R25 dan uang puluhan juta rupiah.

"Tiga tersangka yang berhasil diamankan, yakni IR (40), S alias LIS (25), dan MA alias Bada (23)," kata Hadiyanto dalam konferensi pers di Aceh Utara, Rabu, 21 Juli 2021.

Hadiyanto menjelaskan dalam proses penyelidikan di lapangan, penangkapan lebih dulu dilakukan terhadap IR. Pada Sabtu dini hari 10 Juli 2021 di perumahan nelayan Gampong Ulee Rubek Barat Kecamatan Seunuddon, Aceh Utara.

Kemudian, kata dia, baru dilakukan penggerebekan di rumah tersangka LIS dan ditemukan sebuah ransel berisi tujuh paket sabu seberat 7 Kg yang disembunyikan di atas loteng rumahnya.

"Usai mengamankan tersangka IR dan barang bukti, personel Satres Narkoba Polres Aceh Utara yang ikut dibantu oleh personel Dit Narkoba Polda Aceh langsung melakukan pengejaran terhadap tersangka lainnya," kata Hadiyanto.

Alhasil, kata dia, pada Rabu, 14 Juli 2021 tim berhasil menangkap tersangka S dan MA di kawasan Sungai Iyu, Kecamatan Bendahara, Aceh Tamiang.

Hadiyanto menjelaskan pada saat dilakukan pengembangan, tim terpaksa melumpuhkan tersangka S dan MA dengan timah panas di kaki mereka karena melawan petugas. Setelah itu dibawa ke Mapolres untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Hadiyanto menyebutkan tersangka IR membantu memindahkan sabu dari pinggir laut ke sepeda motor penjemput. Sementara tersangka S dan MA berperan menjemput sabu dengan boat nelayan di tengah laut yang saat itu berjumlah tiga karung. 

"Masih ada 4 orang yang masih diburu petugas. Masing-masing mereka memiliki peran sendiri, termasuk aktor utama, yaitu pengendali," kata Hadiyanto.