Kasus penghinaan Nabi Muhammad oleh politikus India berujung pada aksi serangan yang dilakukan kelompok ISIS terhadap kuil Sikh di Afghanistan. Satu anggota komunitas dan seorang pejuang Taliban tewas dalam serangan yang diklaim ISIS sebagai pembalasan atas penghinaan tersebut.
- Gempa 4,8 SR Guncang Sabang dan Banda Aceh
- BMKG Sebut Tsunami Non Seismik Marak Terjadi di Indonesia
- Bertemu Pengurus JMSI Aceh, Haizir Sulaiman Sebut Bank Aceh Terus Tumbuh di Tengah Pandemi
Baca Juga
Dalam sebuah pesan yang diposting di situs propaganda Amaq, ISIS mengatakan serangan yang terjadi itu menargetkan umat Hindu dan Sikh, dan apa yang disebut ISIS sebagai "murtad".
"Salah satu pejuang menerjang kuil umat Hindu dan Sikh di Kabul, setelah membunuh penjaganya, dan menembaki orang-orang kafir di dalam dengan senapan mesin dan granat tangannya," kata ISIS, seperti dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Senin, 20 Juni 2022.
Dua orang tewas dan sedikitnya tujuh lainnya terluka dalam serangan itu. Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Abdul Nafi Takor mengatakan para penyerang melemparkan setidaknya satu granat ketika mereka memasuki kuil sehingga memicu api.
Serangan itu menyusul kunjungan delegasi India ke Kabul untuk membahas distribusi bantuan kemanusiaan dari India ke Afghanistan.
Protes meletus di beberapa negara Muslim yang dipicu oleh pernyataan juru bicara partai Partai Bharatiya Janata (BJP) yang Nupur Sharma yang dianggap menghina Nabi Muhammad.
Jumlah Sikh yang tinggal di Afghanistan telah menyusut menjadi sekitar 200, dibandingkan dengan sekitar setengah juta pada 1970-an. Sebagian besar yang tersisa adalah pedagang yang terlibat dalam penjualan obat-obatan herbal dan barang elektronik yang dibawa dari India.
Dalam beberapa bulan terakhir, banyak orang Sikh yang miskin termasuk wanita dan anak-anak berlindung di kompleks yang diserang pada Sabtu.
- Mayat Perempuan Tanpa Identitas Ditemukan di Perairan Sabang
- Seorang Remaja Terseret Arus dan Tenggelam di Pantai Ujong Batee
- Kebun Kopi dan Lima Rumah Ludes Terbakar di Bener Meriah