Polres Aceh Selatan Pantau Kerusakan Hutan Lewat GFW

Salah anggota Polres Aceh sedang meninjau kerusakan hutan menggunakan GFW. Foto: HaKA
Salah anggota Polres Aceh sedang meninjau kerusakan hutan menggunakan GFW. Foto: HaKA

Sebanyak 15 anggota Tipidter Polres Aceh Selatan dilatih memantau kerusakan hutan melalui satelit oleh Yayasan Hutan, Alam dan Lingkungan Aceh (HAkA). Aplikasi yang digunakan yaitu Global Forest Watch (GFW).


GIS Manager Yayasan HAkA, Agung Dwinurcahya, menjelaskan GFW ialah platform yang berfungsi untuk pemantauan hutan secara global. GFW juga platform besutan World Resources Institutes (WRI) yang bekerjasama dengan University of Maryland, dan beberapa mitra lainnya. 

"Salah satu data yang terdapat di dalam GFW adalah data Global Land Analysis dan Discovery (GLAD), mampu mengidentifikasi wilayah yang berpeluang mengalami kehilangan tutupan pohon secara berkala setiap minggunya," kata Agung dalam keterangan tertulis, Kamis, 2 September 2021.

Dalam pelatihan itu, kata Agung, dibagi menjadi dua sesi. Yaitu, sesi materi dan praktek lapangan. Pada sesi materi, kata dia, dijelaskan mengenai pemanfaatan GFW dan fitur–fitur yang berada di dalamnya.

"Baik versi yang di akses dari komputer maupun versi smartphone. Setelah itu, pelatihan dilanjutkan ke lapangan guna memeriksa data GLAD langsung," kata Agung.

Kepala Polres Aceh Selatan, AKBP Ardanto Nugroho, mengatakan Leuser sebagian besarnya terletak di Aceh telah menjadi perhatian banyak kalangan sejak lama. Tidak hanya di Aceh dan Indonesia, bahkan dunia.

“Kawasan ini dikenal sebagai paru–paru dunia yang menjadi salah satu penyumbang oksigen terbesar di dunia," kata Ardanto.

Menurut Ardanto, teknologi yang telah jauh berkembang, memungkinkan untuk mengetahui seluruh kondisi permukaan bumi melalui citra satelit. 

Hal itu selaras dengan teknologi yang terdapat di GFW, kata Ardanto, karena dapat mengetahui informasi potensi kehilangan tutupan pohon lebih setiap lokasi di seluruh dunia. 

"Dengan diadakannya pelatihan GFW di lingkup Polres Aceh Selatan, diharapkan dapat meningkatkan kapasitas pemantauan hutan secara seksama sehingga lebih baik ke depannya," kata Ardanto.

Kanit Reskrim Polsek Meukek, Dani Indra, mengetakan GFW sangat baik untuk kegiatan pemantauan hutan. Karena data yang diperoleh terbaru.

"Hal itu dapat langsung membantu navigasi ke lokasi kehilangan pohon, Harapannya GFW dapat dimasukkan ke dalam sistem pekerjaan Polres," kata Dani.