Kepala Seksi Promkes Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh, Chik Mohammed Iqbal Fauriza, mengatakan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) merupakan garda terdepan pencegahan stunting. Karena pelayanan kesehatan itu ialah tempat pemeriksaan kesehatan balita pertama yang dilakukan di desa.
- Dinkes Aceh Siapkan 66 Pos Kesehatan untuk Pemudik
- Dinkes Aceh Pastikan Layanan Kesehatan 24 Jam di Jalur Mudik Lebaran
- Aceh Duduki Posisi Terendah di Indonesia Terkait Capaian Imunisasi
Baca Juga
“Kegiatanya dilakukan setiap sebulan sekali. Meliputi penimbangan balita, pemberian vitamin A, pemeriksaan ibu hamil serta lainnya,” kata Iqbal, dalam keterangan tertulis, Jumat, 1 Juli 2022.
Dia menyebutkan, angka kunjungan ke Posyandu menurun ketika anak beranjak umur setahun. Karena orang tua merasakan vaksin yang diterima sudah lengkap.
“Posyandu bukan hanya terkait vaksinasi,” kata dia. “Posyandu memantau tumbuh kembang anak, seperti mengukur berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala anak diukur untuk mendeteksi sejak dini jika terjadi hal-hal tidak diinginkan seperti kekurangan gizi.”
Sayangnya, kata dia, pendapat yang berkembang adalah Posyandu hanya untuk menimbang berat badan dan memberikan vaksin anak. Padahal orang tua berkewajiban membawa anaknya ke Posyandu hingga berusia lima tahun.
Jika hal itu tak dilakukan, kata dia, dikhawatirkan tumbuh kembang anak serta pemenuhan gizinya tidak dapat terpantau dengan baik. “Sangat disayangkan jika hal ini terjadi,” kata dia.
- Dinkes Aceh Siapkan 66 Pos Kesehatan untuk Pemudik
- Dinkes Aceh Pastikan Layanan Kesehatan 24 Jam di Jalur Mudik Lebaran
- Angka Stunting di Aceh Ditergetkan Turun 19 Persen pada 2024