Presiden Joko Widodo mempercayakan eksekusi kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat sebagai upaya mengendalikan pandemi Covid-19 kepada Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Airlangga Hartarto.
- Menko Airlangga: Vaksinasi untuk Lindungi Ibu Hamil dari Covid-19
- Menko Airlangga Minta Daerah Percepat Penyerapan Anggaran Penanganan Covid-19
- Menko Airlangga: Pasokan Obat dan Oksigen Untuk Luar Jawa-Bali Terjaga Baik
Baca Juga
Hal itu disampaikan Jokowi saat pembukaan Munas ke-VIII Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di di Kendari, Sulawesi Tenggara, Rabu (30/6).
Pemerintah sendiri sedang melakukan finalisasi kajian untuk mengetahui penyebab lonjakan kasus yang sangat tinggi, termasuk untuk pemberlakuan PPKM Darurat.
“Kita harapkan selesai karena diketuai oleh Pak Airlangga untuk memutuskan diberlakukannya PPKM Darurat,” tegas Jokowi.
Jokowi menyerahkan sepenuhnya keputusan terkait masa berlakunya PPKM Darurat di Pulau Jawa dan Bali tersebut. Apakah seminggu atau lebih tergantung pada hasil finalisasi kajian tersebut
Dalam kesempatan tersebut, presiden mengingatkan bahwa kenaikan kasus Covid selalu berpengaruh kepada Indeks Kepercayaan Konsumen. Begitu pembatasan ketat dilakukan, kemudian mobilitas turun, maka IKK akan naik.
“Tetapi begitu kasusnya naik, Indeks Kepercayaan Konsumen pasti selalu turun. Selalu kita lihat seperti itu,” tambahnya.
Kenaikan kasus juga mempengaruhi Indeks Penjualan Ritel tidak hanya di Indonesia, namun di dunia. Begitu ada penambahan kasus harian, Indeks Penjualan Ritel pasti turun.
“Di Thailand pun sama, ada penambahan kasus harian naik, IPR-nya pasti turun, sehingga kunci dari urusan ekonomi yang kita hadapi ini adalah bagaimana Covid ini dikurangi, ditekan agar hilang dari bumi pertiwi ini,” ungkap Jokowi.
Jokowi melihat, terdapat optimisme dalam upaya pemulihan ekonomi nasional. Purchasing Manager Index untuk manufaktur, dibanding sebelum pandemi, sekarang ini berada pada posisi yang tinggi.
“Sebelum pandemi, itu 51. Sekarang pada posisi 55,3 di bulan Mei kemarin, tinggi sekali. Artinya ada optimisme di situ,” ucap Jokowi.
“Ini, angka-angka yang setiap hari, setiap pagi masuk ke saya. Saya enggak pernah sarapan, tapi sarapannya angka-angka,” demikian Jokowi.
- Mendadak Jokowi
- Jokowi Undang Tiga Bacapres Makan Siang di Istana
- Jokowi jadi Inspektur Upacara di HUT ke-78 TNI di Silang Monas