Ketua Komisi III DPR RI Herman Hery mengatakan uji kelayakan dan kepatutan calon Kepala Kepolisian Republik Indonesia akan digelar Selasa pekan depan. Uji ini hanya sekadar “tanya jawab” terhadap calon tunggal yang diajukan Presiden Joko Widodo; Komisaris Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.
- Revisi UU Pemilu Jangan Berangus Partai Politik Lokal
- Partai Demokrat Minta Pelaksanaan Pilkada 2022 dan 2023 Tidak Ditunda
- Adhi Massardi: Oligarki Dapat Duit, Rakyat Dapat Banjir
Baca Juga
"Hari Senin calon Kapolri akan diundang ke Komisi III DPR untuk membuat makalah selama 1-2 jam. Lalu hari Selasa dilakukan uji kelayakan dan kepatutan," kata Herman Hery usai memimpin rapat internal Komisi III, di Jakarta, Rabu, 13 Januari 2021.
Herman mengatakan Komisi III akan menggelar rapat dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) untuk meminta masukan dari dua lembaga tersebut terkait sosok Listyo.
Uji kelayakan akan dimulai pukul 10.00 WIB dengan pola 2x2,5 jam. Jadi pukul 10.00 WIB dimulai sampai 12.30 WIB, dilanjutkan istirahat dan pukul 14.00 WIB dimulai kembali hingga 16.30 WIB.
Politisi PDI Perjuangan itu berharap setelah uji kelayakan berakhir, Komisi III DPR dapat langsung mengambil keputusan apakah menerima atau menolak calon Kapolri yang diajukan Presiden Jokowi tersebut.
Namun sepertinya langkah Listyo tidak akan mengalami ganjalan. Sejumlah legislator yang berada Komisi III DPR, sebagai pihak yang akan melakukan tes kepatutan dan kelayakan terhadap calon Kapolri, menyambut positif pencalonan Listyo.
"Dia putera terbaik di kepolisian. Tentu menjadi harapan agar bisa memimpin sesuai harapan masyarakat," kata Wakil Ketua Komisi III, Pangeran Khairul Saleh.
Menurut politikus PAN ini, siapapun yang dipilih Presiden Joko Widodo untuk menjadi Kapolri, maka itulah putera terbaik bangsa yang dipercaya untuk memimpin institusi kepolisian. Pihaknya mendukung langkah Jokowi.
Sebelumnya, Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) menyarankan agar Jokowi mempertimbangkan tiga nama untuk dicalonkan sebagai Kapolri. “Menurut saya ada tiga nama yang layak dan mewakili 3 angkatan, yaitu Gatot Eddy (Wakapolri), Agus Andrianto (Kabaharkam), Listyo Sigit (Kabareskrim),” ujar Iwan Sumule.
Iwan Sumule menilai akan menarik jika bursa pergantian Kapolri diikuti oleh Gatot Eddy yang merupakan lulusan Akademi Kepolisian angkatan 88, Agus Andrianto angkatan 89, dan Listyo Sigit yang merupakan angkatan 91.
Untuk itu, Iwan menyarankan agar Jokowi tidak mengajukan calon tunggal. Jokowi harus membawa ketiga nama itu ke DPR. Hal ini juga menjadi bahan pertimbangan bagi DPR untuk mendapatkan kandidat terbaik.
“Dinamika dan perdebatan juga akan membuat korps kepolisian semakin profesional, modern, dan terpercaya,” kata Iwan Sumule.
- Mempertahankan Nadiem sebagai Menteri Pendidikan Adalah Kegagalan Terbesar Jokowi
- Kalimantan Direndam Banjir Hebat, Jokowi Harus Tuntut Pertanggungjawaban Relasi Tambang
- Calon Tunggal Kapolri Diminta Berani Usut Tuntas Kasus Penembakan di KM 50