Akademisi Univeristas Muhammadiyah (Unmuha) Aceh, Nasrul Zaman, mengungkapkan sosok Profesor Farid Wajdi Ibrahim sebagai ulama besar Aceh yang berbicara apa adanya di depan publik.
- Sanksi Terbaru, Uni Eropa Larang Semua Layanan Kripto untuk Rusia
- Polisi Ungkap Penyebab Kebakaran Suzuya Mall Banda Aceh
- 1.047 Orang di Spanyol Meninggal karena Gelombang Panas
Baca Juga
"Beliau salah satu ulama yang menurut saya berani bilang benar-benar dan salah-salah di depan siapapun. Tidak hanya di depan masyarakat Aceh tapi juga di depan presiden menyatakan hal yang sama," kata Nasrul Zaman kepada Kantor Berita RMOLAceh, Sabtu, 14 Agustus 2021.
Menurut Nasrul, Profesor Farid adalah wajah ulama Aceh yang sampai saat ini belum ada yang mampu menggantikan posisinya. Mulai dari pemikirannya dan kebijakan yang dibuatnya.
Nasrul menyebutkan, saat berjumpa dengan Profesor Farid dalam satu kesempatan membicarakan pembangunan UIN Ar-Raniry dibawah Kementerian Agama tentang kesehatan.
"Dulu kita berencana dengan beliau membangun Fakultas Kesehatan Masyarakat di UIN Ar-Raniry tapi kemudian sudah tidak menjabat lagi," kata Nasrul.
Nasrul mengaakan, Prof Farid sangat kental dengan ke Aceh-annya dan keislamannya. Prof Farid, kata dia, memiliki cerminan orang Aceh sebenarnya.
"Bicara beliau bagai singa podium, siapapun beliau tidak peduli kalau salah tetap salah. Saya betul-betul kehilangan seorang ulama yang mampu tegas seperti beliau," kata dia.
Nasrul menyebutkan perubahan IAIN ke UIN merupakan buah tangan dari Profesor Farid Wajdi. Kemudian terbuka banyak program studi dan fakultas dan banyak diminati calon mahasiswa.
"Jadi UIN juga sangat kehilangan sosok Profesor Farid yang luar jaringannya ini. Jadi memang Aceh betul-betul kehilangan tokoh, dan kita belum menemukan yang sekaliber beliau untuk saat ini di Aceh," kata dia.
Sebelumnya, bekas Rektor UIN Ar-Raniry Profesor Farid Wajdi Ibrahim menghembuskan napas terakhir dalam perawatan medis di Rumah Sakit Meuraxa, Banda Aceh pada Sabtu, 14 Agustus 2021, sekitar pukul 14.30 wib.
- Soal Pengungsi Rohingya, UNHCR dan IOM Diminta Jangan Ambil Untung Atas Kemurahan Hati Rakyat Aceh
- Mulai Hari Ini, Masyarakat dan Instansi Pemerintah Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Seorang Mahasiswa Ditemukan Tewas dengan Tali Pinggang di Leher