Putin Mulai Tempatkan Senjata Nuklir Taktis di Belarus

Presiden Rusia Vladimir Putin. Foto: net.
Presiden Rusia Vladimir Putin. Foto: net.

Ketegangan perang di Ukraina semakin hari semakin memanas. Rusia memutuskan untuk menempatkan senjata nuklir taktis di negara sekutu mereka Belarus.


Rencana itu diumumkan sendiri oleh Presiden Rusia Vladimir Putin lewat televisi pemerintah pada Sabtu, 25 Maret 2023. Ini adalah pertama kalinya Moskow menempatkan senjata nuklir di luar negeri sejak pertengahan 1990-an.

"Tidak ada yang aneh di sini. Pertama, Amerika Serikat telah melakukan ini selama beberapa dekade. Mereka telah lama mengerahkan senjata nuklir taktis mereka di wilayah negara sekutu," ujarnya, seperti diberitakan sumber Kantor Berita Politik RMOL, Ahad, 26 Maret 2023.

Putin tidak merinci kapan senjata itu akan dipindahkan ke Belarus. Namun pembangunan fasilitas senjata nuklir taktis di Belarus akan rampung pada 1 Juli.

Lebih lanjut, ia juga menegaskan Rusia tidak akan melanggar kewajiban nonproliferasi senjata nuklir.

"Kami sepakat bahwa kami akan melakukan hal yang sama, tanpa melanggar kewajiban kami. Saya tegaskan, tanpa melanggar kewajiban internasional kami tentang nonproliferasi senjata nuklir," tambahnya.

Pengerahan senjata ini menjadi titik panas Rusia dengan Barat. Pasalnya Belarus berbatasan dengan tiga negara anggota NATO, yaitu Latvia, Lithuania, dan Polandia.

Keputusan ini juga muncul setelah pekan lalu Inggris memberi Ukraina peluru penembus baja yang mengandung uranium. Rusia mengklaim senjata itu memiliki komponen nuklir.

Ketika Uni Soviet runtuh pada tahun 1991, senjata nuklir dikerahkan di empat negara merdeka baru, yaitu Rusia, Ukraina, Belarusia, dan Kazakhstan.

Pada Mei 1992, keempat negara sepakat semua senjata harus berbasis di Rusia dan transfer hulu ledak dari Ukraina, Belarus, dan Kazakhstan selesai pada 1996.