Ramai-ramai Menghajar Firli Bahuri

Hendro Saky (Kiri) saat bersama Ketua KPK RI Firli Bahuri (tengah), dan Akhiruddin Mahjuddin (kanan), dalam sebuah acara Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI). Foto: ist.
Hendro Saky (Kiri) saat bersama Ketua KPK RI Firli Bahuri (tengah), dan Akhiruddin Mahjuddin (kanan), dalam sebuah acara Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI). Foto: ist.

PERNAH dalam suatu waktu saya melaporkan perihal dugaan adanya conflict of interest yang dilakukan oleh salah satu deputi di KPK RI kepada Bapak Firli Bahuri. Laporan tersebut, saya serta sejumlah kronologis peristiwa kala penanganan sebuah kasus di provinsi Aceh.

Saat itu, Bapak Firli Bahuri merespon hal tersebut dengan cepat, serta meminta saya untuk mengumpulkan bukti-bukti lanjutan, dan meminta saya untuk meneruskan laporan tersebut ke Dewan Pengawas (Dewas) KPK.

Di waktu kesempatan yang berbeda, salah satu sahabat saya yang pernah menjadi salah satu Kapolres di Sumatera Selatan, bercerita perihal kepemimpinan Firli Bahuri yang sangat tertib administrasi, tertib hukum, dan selalu berhati-hati dalam menjalankan kebijakan saat jadi Kapolda di daerah berjuluk bumi Sriwijaya itu.

Saya mengenal Pak Firli Bahuri lewat Ketua Umum JMSI Teguh Santosa, sejak saat itu, komunikasi kami berjalan dengan baik. Beliau membangun silatuhrahmi didasarkan pada kekeluargaan. Saya ini Abang kamu, dan kamu adalah adik saya, begitu kata-kata yang sering Ia ucapkan.

Satu hal yang saya hormat pada beliau, dalam setiap kesempatan bertemu, Pak Firli sama sekali tidak mau membicarakan, ataupun menyinggung soal kasus-kasus yang ditangani KPK RI. Beliau juga tidak akan menjawab pertanyaan apapun jika menyangkut dengan kasus bila kami sekedar bertemu dan silaturahmi.

Dalam hubungan profesional, antara saya sebagai wartawan, dan beliau sebagai pejabat publik, sosok Firli Bahuri sangat komunikatif, dan tidak ada satupun hal yang beliau lewatkan jika saya menyapa lewat saluran komunikasi perpesanan WhatApps.

Sosok Firli memang kontroversi, era kepemimpinannya ditengah perubahan UU KPK RI berhasil Ia lewati dengan gemilang. Badai dan prahara, serta riak-riak gelombang dapat diselesaikan dengan penuh kebijaksanaan.

Suatu waktu, Ia pernah berujar, Dik Hendro, saya ini orang kampung, dari keluarga miskin, dan apa yang sudah saya capai saat ini, jadi jenderal polisi bintang tiga, dan sebagai ketua KPK adalah sesuatu yang patut saya syukuri. Karena itu, biarkan saya bekerja untuk mengabdikan diri bagi rakyat Indonesia lewat cara-cara pemberantasan korupsi. Sebab itulah yang bisa saya persembahkan yang terbaik, katanya saat itu.

Ya, hampir empat tahun Firli Bahuri menjadi salah satu pimpinan KPK. Banyak capaian yang telah Ia torehkan. baginya, pemberantasan korupsi bukan hanya tugas lembaganya, tapi harus dalam satu kesatuan nada dan simponi dengan seluruh penegak hukum lainnya, juga termasuk eksekutif, legislatif, judikatif, dan partai politik.

Hampir empat tahun Firli Bahuri jabat pimpinan KPK RI, skor indeks persepsi korupsi dari Transparansi Internasional naik dari 37 menjadi 38, bagitu juga dengan inderk perilaku anti korupsi yang dikeluarkan BPS, meningkat dari 3,93 menjadi 4,06.

Dari sisi kerugian negara, KPK RI juga telah melakukan asset recovery atau pemulihan aset kerugian keuangan negara dari penanganan tindak pidana korupsi sebesar Rp3,2 triliun.

Penyelamatan keuangan negara di era Firli Bahuri juga termasuk baik, hingga saat ini, KPK RI telah berhasil melakukan penyelamatan keuangan negara mencapai Rp57,9 triliun.

Ketegasan Firli juga membuktikan, bahwa KPK RI tidak tunduk dan bisa dipengaruhi oleh kekuasaan manapun dan siapapun. Hal itu tercermin dari pernyataan Menko Marvest yang minta KPK tidak lakukan OTT, namun dijawab Firli Bahuri dengan semakin sering melakukan penangkapan terhadap pejabat dan perampok kekayaan negara.

Hari-hari terakhir ini, berbagai pihak ramai-ramai menyerang Firli Bahuri, berbagai macam isu dimunculkan, dari soal pembocoran dokumen yang kasus itu sudah terbukti tidak benar, hingga soal kebijakan pemberhentian direktur di tubuh lembaga antirasuah itu.

Isu pemecatan Firli terus digelorakan, dan bahkan, sejumlah pimpinan KPK RI era sebelumnya turun ke gelanggang untuk menyuarakan hal serupa. Entah darimana mereka datang, seolah selama ini, saat mereka pimpin KPK RI lembaga itu sudah lebih baik kinerjanya.

Kerja-kerja Firli Bahuri bersama seluruh jajaran KPK RI ternyata telah membuat gerah para koruptor, dan membuat serangan balik dengan memanfaatkan sejumlah pihak yang selama ini tidak suka dengan lembaga antirasuah itu.

Tapi itulah Firlli, semakin Ia diserang, KPK RI justru semakin aktif melakukan tindakan-tindakan penangkapan para koruptor, terakhir, Rafael Alun Trisambodo. Bupati Kepulauan Meranti, Walikota Bandung. Sepertinya Ia tak goyah oleh serangan-serangan terhadap dirinya.

Tentu kita percaya bahwa, untuk saat ini, kepemimpinan Firli Bahuri dengan UU KPK yang baru, dan keberadaan lembaga itu dalam rumpun eksekutif masih yang terbaik. Harapan dan doa, semoga Komjen Pol (Purn) Firli Bahuri dapat purna tugas di KPK RI akhir tahun ini dengan meninggalkan legacy terbaik bagi pemberantasan korupsi. Bravo Firli Bahuri. 

| Penulis adalah Ketua JMSI Aceh.